Senin, 09 Mei 2016

Launching & Booksigning "REVIVAL : Konspirasi Dua Sisi"

Launching & Booksigning
"REVIVAL :
Konspirasi Dua Sisi"



Waktu :
9 Mei 2016

Tempat :
Kinokuniya Book Store, Plaza Senayan, Jakarta

Para pembahas :
  1. Wenny Artha Lugina (Penulis buku)
  2. Kombes Khrisna Murti
  3. Arya M. Sinulingga (Direktur Pemberitaan di Media Nusantara Citra)
  4. Yuddy Crisnandi (Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara)


Menurut Wenny Artha Lugina sang penulis, karya sastra itu kalau bisa sih lebih santun lagi. "Kita lebih tidak menyinggung siapapun walaupun banyak yang tersinggung dari buku pertama," katanya. Wenny banyak menerima pesan dari pembaca yaitu bahwa takut bosnya di media nanti marah katanya, jadi mereka sangat berhati-hati karena menyangkut profesi. "Ada tokoh polisi di buku ini," lanjut Wenny.
Buku yang pertama 2014 menimbulkan antipati dari beberapa orang atau beberapa sumber tanpa menyebutkan namanya. Menurut Wenny, buku ini harus dibeli karena buku mengenai politik sangat jarang di Indonesia. Point point di buku ini sangat banyak terjadi di Indonesia.
Buku yang dimatangkan di China ini pesannya adalah tidak ada manusia yang sempurna. Menjawab pertanyaan hadirin, kenapa Revival, karena di buku pertama adalah Blackside. Di buku kedua ini lebih mengeksplor lagi kenapa seseorang menjadi jahat.


Siaran Pers :

Revival : The Blackside Series adalah sebuah serial novel mengenai skandal dengan latar belakang politik Indonesia Sebelumnya, seri pertama novel tersebut, The Blackside, terbit pada awal 2014 dan mendapat sambutan positif dari kalangan pencinta novel Tanah Air.

Yang menjadikan Revival : The Blackside Series unik, satu per satu latar belakang kisah politik tersebut menjadi kenyataan di masa sekarang. Menjadikan cerita fiksi seperti terinspirasi dari kisah nyata. Padahal, menurut Wenn Artha Lugina -- sang kreator penulisan dilakukannya sembilan tahun yang lalu.

Dikemas dalam gaya bahasa ringan dan santun, cerita mengenai perselingkuhan dan kehausan akan harta dan tahta serta kekuasaan, tak terasa, menjadi cerita boror yang menyeramkan. Namun hal tersebut menjadi sebuah refleksi dan pengingat agar kita tak terebak dalam situasi seperti itu.

Cerita dilakoni melalui tokoh utama bernama Farrah, yang kembali ke Tanah Air untuk menyingkap konspirasi yang telah membuat reputasi keluarganya hancur berantakan. Ibu satu anak itu diterjang berbagai kemelut hidup mulai dari pengkhianatan hingga menderita penyakit yang mematikan. Obat ampuh yang mampu membuatnya bertahan dari segala cobaan hidup tersebut, adalah anak semata wayangnya yang bernama Alexa. Karena untuknya, hanya ada sisa dua pilhan yakni mengikuti permainan atau mati.

Intensitas cerita yang dibangun oleh Wenny mampu membawa pembaca buku ini merasakan apa yang dirasakan oleh tokoh utama dalam novel. Selain itu latar belakang politik Indonesia mampu mengantarkan imajinasi mengenai kemungkinan alasan terjadinya situasi politik tertentu di dunia nyata. Akhir kata, Revival: The Blackside Series mampu menjadi hiburan sekaligus informasi terselubung mengenai keadaan terkini mengenai politik di negeri kita tercinta. Selamat membaca!


PROFIL WENNY ARTHA LUGINA

"Cogito ergo sumi" adalah ungkapan yang diutarakan oleh Descartes Sang Filsuf Ternama dan Prancis yang berarti aku berpikir maka aku ada adalah motto dari seorang Wenny Artha Lugina Wenny lahir di Sukabumi 8 Mei 1989 (27 tahun) Wenny adalah seorang penulis dan entreprenewr berkebangsaan Indonesia. la memulai kariemya menjadi seorang penulis dana - menghasilkan beberapa buku sejak usia 24 tahun.

Wenny telah merilis empat buah buku, yaitu Semur Merah 75 kisah pelajar Indonesia yang ada di seluruh dunia), Matahari dari Kurai Timur, Juayou Indonesia Mengenai Kebudayaan dan Ekonomi Indonesia -Tiongkok), The Blackside (novel fiksi mengenai politik, skandal dan konspirasi), novel Revival. The Blackside Series.

Selain menulis, Wenny juga seorang entrepreneur dan motivator. Fokus bisnisnya meliputi, Indonesia, Tiongkok, serta Brasil, dan dia dipercaya untuk menjadi narasumber di beberapa kegiatan kepemudaan Dia dikenal sebagai wanita cerdas yang mampu menciptakan ide-ide kreatif sehingga di usianya yang masih muda terbilang sukses.

Selain sebagai penulis dan entrepreneur dan dia juga aktif di organisasi dan kegiatan sosial seperti menjadi Sekretaris Jenderal PPI Tiongkok Periode L, Direktur Komunitas Semut Merah 75 Komunitas Pelajar Indonesia di Seluruh Dunia), Presiden Persahabatan Indonesia-Brasil, dan sekarang aktif dalam kegiatan anak korban penyakit HIV AIDS. Wenny diangkat menjadi Duta Pendidikan untuk Papu dan juga berhasil meraih predikat pelajar terbaik di Shenzen University.

Slide foto - foto selama acara

NOMagz.com

Tidak ada komentar: