Rabu, 04 Mei 2016

Bincang Pendidikan "Pendidikan yang Membebaskan"

Bincang Pendidikan
"Pendidikan yang Membebaskan"



Waktu :
3 Mei 2016

Tempat :
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta

Pembicara :
  • Hilmar Farid (Dirjen Kebudayaan Kementerian Dikbud RI)
  • Iwan Setyawan (Penulis 9 Summers lo Autumns)
  • Panji Pragiwaksono (Pekerja Kreatif & Kreator Provokasi)
  • Nyimas Gandasari (Pendiri PKBM Al-Islah)


Ulasan Redaksi :

Hilmar Farid
Mengembangkan generasi yang berkemampuan mendengar dan memahami, mengembangkan imajinasi. Kematian akibat kanker meningkat. Dulu tidak makan nasi, tapi ubi, ketela, sagu. Kini ketergantungan pada beras tinggi. Pendidikan yang sadar konteks; tidak sekedar mengajarkan ilmu/teknologi. Termasuk sadar lingkungan. Jalur pendidikan formal bukan satu-satunya jalan menuju kesuksesan. Ada 280.000 sekolah di Indonesia. Tantangannya bagaimana meningkatkan mutu pendidikan selevel lebih tinggi. Sekolah menilai murid tidak hanya berdasarkan nilai tapi juga integritas. 15 menit pertama murid diwajibkan membaca. Imajinasi anak didik terbatas. Misalnya kebiasaan makan nasi. Padahal nasi hanya salah satu sumber karbohidrat.
0876103308

Iwan Setyawan
Asal Batu-malang.
Anak sopir angkot. Pendidikan adalah seni untuk memahami hidup. Seni manusia untuk beradab. Pendidikan yang membebaskan belajar dari Ibunya. Tapi secara intelektual tercerahkan. Banyak orang berpendidikan tapi belum tercerahkan. Ibunya mendorong anak-anaknya kuliah. Cukup ibu saja yang menderita/susah anaknya harus lebih baik hidupnya. Pendidikan membebaskan manusia dari penderitaan dan kesengsaraan,tempat belajar untuk mengetahui keajaiban hidup. Dengan pendidikan kita bisa menghancurkan tembok/hambatan/tantangan. Ibunya mendorong menjual angkotnya untuk biaya pendidikannya. Pendidikan tidak boleh mengandalkan pemerintah dan orang lain. Terinspirasi oleh ketiga saudara perempuannya, yang mendidik dengan kasih sayang; rasa penasaran dan menyenangkan. Gerakan bukan dimulai dari muridnya tapi gurulah kuncinya. Guru yang mengorkestra keinginan anak didik. 13 tahun di luar negeri. Dan kini mengerjakan apa yang menjadi cita-citanya. Sharing dan empowering.Suka menangis kalau malam hariMemimpikan anak didik merasa nyaman di perpustakaan dan paling dirindukan anak didik.

Nyimas Gandasari
Anak-anak bukan kertas putih. Komunitasnya "Musuh sekolah", jalur non-formal. Jalur formal tidak memberi kesempatan pada anak didik untuk memperbaiki kesalahan dan berbuat kesalahan. Di sekolahnya anak didiknya dibebaskan untuk mempelajari apa saja. Di sekolahnya anak didik merasa bahagia. Murid yang datang bukan dia yang mengundang untuk sekolah. Awalnya dia meminjamkan koleksi komiknya.
Ada 4 tipe murid. Pintar dan kaya, miskin tapi kepintarannya di atas rata-rata; kaya tapi bodoh; bodoh dan miskin. Guru yang harus membesarkan kapasitas dirinya. Bagaimana cara menyampaikan ajaran dengan entertaining. Pendidikan adalah "Breaking the limit". Sebagai seni memahami hidup yang penuh penderitaan; tanpa pendidikan kita buta. Sesuatu yang dimulai wajib diselesaikan untuk kepuasan diri.

Panji Pragiwaksono
Tidak setuju gelar diagungkan. Rasa penasaran adalah pintu masuk pendidikan.Bagaimana Kementeriaan bisa menciptakan rasa penasaran anak didik. Faraday menemukan listrik karena penasaran. Kerja keraslah kunci sukses. Lulus di Luar Negeri tapi tidak mau kembali ke Indonesia ? Pendidikan ibarat jalan lurus, kita harus tahu jalan tikus, jam macet, area three in one dan sebagainya. Sistem dan infrastruktur pendidikan kita kurang baik. Ilmu didapat bukan dari sekolahan tapi dari kehidupan. Pendidikan buat saya adalah juga pendidikan untuk orang lain. Guru adalah pekerjaan yang paling krusial dan elemen esensial. Universitas Pendidikan Indonesia adalah kuncinya bagi para calon guru. Salam dalam berbagai agama, harusnya cukup selamat pagi/siang.
Hidup di Indonesia adalah hidup dalam keberagaman. Pemimpin adalah memiliki inisiatif. Mimpinya 10 tahun kedepan Indonesia jadi bangsa yang berkarya. Sudah berkunjung dari Aceh sampai ke Papua (24 kota), kunci jawaban masalah adalah pendidikan. Pendidikan proses pemuasan rasa penasaran anak didik. Dalam bermain akan ditemukan bakat seseorang; tapi dalam bermain tidak mengajarkan kedisiplinan

Slide foto - foto selama acara


NOMagz.com

Tidak ada komentar: