Minggu, 08 Mei 2016

Diskusi Perspektif Indonesia "Akhirnya Golkar Bisa Gelar Munaslub"

Diskusi
Perspektif Indonesia 
"Akhirnya Golkar
Bisa Gelar Munaslub"



Waktu :
Sabtu, 07 Mei 2016

Tempat :
GADO-GADO BOPLO,
 jl. Gereja Theresia No. 41, Menteng - Jakarta Pusat

Setelah melewati jalan meliuk dan terjal, bahkan tanggal pun maju-mundur, akhirnya Partai Golkar akan menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) pada 15 Mei 2016. Apakah partai ini akan melakukan lompatan kedua, setelah awal reformasi dulu? Bagaimana pengaruhnya bagi kinerja parlemen?

Bersama :
  • Dr. Ir. Akbar Tanjung (Ketua Dewan Pertimbangan DPP Golkar)
  • Dr. Happy Bone Zulkarnain (Sekretaris Penyelenggara Munaslub 2016 Partai Golkar)
  • Hanta Yuda (Poltracking Indonesia)
  • Sebastian Salang (Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia/Formappi)

 Host :
 Ichan Loulembah

  •  Populi Center
  •  Smart FM

Network Broadcasting live on SMART FM Jakarta 95.9, Manado 101.2, Makasar 101.1,  Banjarmasin 101.1, Balikpapan 97.8, Surabaya 88.9, Palembang 101.8, Medan 101.8, Pekanbaru 101.8, Jogjakarta 102.1- Streaming radiosmartfm.com- Blackberry: SmartFM via google- Android: SmartFM via google playPerspektif Indonesiatajam - dalam - bermakna

SIARAN ULANG:
Minggu, 08 Mei 2016 Pukul 16.00-18.00 WIB


ULASAN REDAKSI :

Dr. Ir. Akbar Tanjung
Setelah Golkar mendukung pemerintah maka Golkar harus mengapreasi keputusan tersebut, sehingga Munaslub Golkar menyesuaikan jadwal Jokowi yang akan membuka Munaslub Golkar. Jadi alasannya teknis. Tidak setuju ada kontribusi calon ketua golkar memberikan uang sebagai syarat ikut kontestasi. Kalau memang tidak ada dana mengapa tidak diselenggarakan di tempat berbiaya murah. Misal Pondok Haji. Kontribusi ini bisa jadi preseden buruk setiap acara ada soal uang. Ini memberikan citra buruk bagi Golkar.
Golkar kini berparadigma baru, dalam memilih/rekruitmen capres dengan konvensi. Yayasan Dana Karya Bakti sumber dana Golkar. Kini berparadigma "kemandirian" meski berada diluar kekuasaan. Medan, Surabaya, Bali menjadi arena sosialisasi visi dan misi bagi calon ketua Golkar. Suara Golkar tinggal 7,1%, nomor 5, di papan tengah bawah. Ketua Golkar baru butuh komitmen untuk membangun kembali Golkar dengan mencurahkan semua sumber dayanya.
KPK menganggap kontribusi kandidat sebagai gratifikasi. Golkar muncul dan menghilangkan partai aliran; Golkar milik nasional; Aset nasional."Karya dan Kekaryaan" sebagai perwujudan Pancasila.Basis rekruitmen calon ketua diperluas bukan melulu dari anggota Golkar.

Hanta Yuda
Golkar memerlukan legitimasi pemerintah dengan kehadiran presden. Isu reshuffle menunggu Golkar selesai. Saatnya Golkar mulai memikirkan dirinya sendiri. Dinamika politik berpengaruh terhadap Golkar. Golkar sangat dominan di parlemen, karena kecanggihannya berpolitik. Meski belum sekalipun calon presiden yang didukung Golkar menang. Golkar jago di lobi ruang tertutup DPR, meski ada degradasi kursi di DPR. Kelemahan Golkar adalah melawan dirinya sendiri. Soal demokrasi dan demokratisasi. Golkar memberikan arus/trend berpolitik. Politik transaksional bukan di Golkar semata. Pasca orba terjadi faksi-faksi di Golkar.Mulai 2004, uang dan kuasa, penentu Kemenangan ketua Golkar.
Pemilik suara Golkar terdiri atas :
1. Yang bisa membawa Golkar lebih besar;
2. Transaksional;
3. Legal protection;
4. Power. Munaslub momentum bagi Golkar.
Pemenang ketua juga terpengaruh oleh :
1. sinyal pemerintah,
2. preferensi Abu Rizal Bakrie, kemampuan logistik.
Infrastruktur dan pelembagaan Golkar kuat. Apakah ketua Golkar baru ini akan dicalonkan juga jadi Capres di Pilpres yang akan datang ? Hanya Ketum PDIP, Ketum Partai Demokrat dan Ketum Golkar yang kemungkinan besar bisa terpilih sebagai presiden mendatang. Politik transaksional hilang, konvensi capres dapat menghasilkan orang terbaik.


Prof. DR. Salim Said (Dosen Universitas Pertahanan)
Faksionalisasi GolkarUntuk mengerti Golkar harus meletakkannya dalam sejarah. Jaman Orba semuanya ditentukan Soeharto. Lewat Sudarmono sebagai Ketua Golkar. Jendral Soemitro dan jendral Sajidiman mengomel. Sudarmono adalah lawyer dianggap bukan tentara sejati yang bertempur di lapangan. Soeharto mulai "menyingkirkan" militer dari Golkar dan digantikan orang sipil. Misalnya Akbar Tandjung, Sarwono Kusumaatmadja, Cosmas Batubara. Dulu yang mencari dana Soeharto lewat yayasan dan sebagainya. Kini dana Yayasan tidak boleh digunakan lagi.1971 Golkar jadi partai. Dijadikan tempat untuk legitimasi Soeharto.
Golkar tidak punya pengalaman mencari dana sendiri. Pemenang ketua Golkar kini adalah pemilik dana yang banyak. Pemilu 1955, PNI, PKI, NU sebagai pemenang adalah partai Jawa. Suhardiman berkata mengapa Abu Risal Bakrie tidak bisa jadi presiden karena bukan orang Jawa. Ketua Golkar bisa bukan orang Jawa. Suara Golkar di DPR tidak merosot. Kalau suara Gerindra, Nasdem, Hanura, digabung dengan suara Golkar sebenarnya suara Golkar tidak merosot. Terjadi perubahan politik dan sosial akibat perubahan ekonomi. Meski politik carut marut di Indonesia tidak terjadi kudeta seperti di Thailand.
Civil society di Indonesia kuat yang dicerminkan oleh Golkar dan pecahan Golkar. To be or not to be bagi Golkar. Tidak ada jaminan partai besar bisa bertahan selamanya kalau tidak bisa mengatasi tantangan jaman. Berpolitik tanpa memahami masyarajat itu gila. Golkar perlu memilih ketum yang juga calon presiden. Munaslub adalah survival bagi Golkar "to be or not to be" Nurcholis Madjid membebaskan muslim bebas memilih tidak sektarian/aliran.

Sebastian Salang
Dinamika Golkar menarik, karena perannya sangat penting. Sexy dan berpengalaman dalam politik. Siapapun pemenang Pilpres harus mendapat dukungan Golkar karena kuatnya Golkar di Parlemen. Trend kinerja DPR terus menurun. Peran Golkar masih sangat kuat dan menentukan. DPR sangat dikendalikan Golkar; Satgas juga demikian. Ketahanan Golkar dalam penderitaan belum teruji. Kepentingan tetap dalam kekuasaan tetap menjadi aspirasi Golkar.
Jaman Akbar Golkar banyak melakukan eksperimen. Misalnya membuka acara Munas oleh Akbar bukan oleh presiden. Parpol sedang mengalami distraksi. Jadi momentum parpol untuk memperbaiki diri. Golkar kini tidak/kurang dianggap/dipandang lagi. Mahkamah Partai yang dirintis Golkar tidak bisa menyelesaikan masalah; sehingga Golkar porak poranda. Membuat mekanisme "clean and clear"Parpol harus bisa mengikuti dinamika politik dengan pemilih yang semakin cerdas. Penyetoran kontribusi oleh calon ketua Golkar melanggar hukum; harusnya melalui iuran partai. Golkar dikuasai kaum pragmatis. Golkar sedang berusaha meraih trust untuk mendapatkan dukungan.
Tergantung para pengurus Golkar dan orang-orang yang berpengaruh. Bagaimana menyelamatkan partai lebih penting daripada berpikir bergabung dengan pemerintah. Pendekatan kepada masyarakat berbeda dengan pendekatan di interen Golkar.

Slide foto - foto selama acara


NOMagz.com

Tidak ada komentar: