Rabu, 25 Mei 2016

Diskusi Sejarah Jepang Pasca Perang "Revolusi Mental & Program Kerja Konkrit" Pelajaran dari Pengalaman Rekonstruksi Jepang Pasca Perang Dunia Kedua

Diskusi Sejarah
Jepang Pasca Perang
"Revolusi Mental & Program Kerja Konkrit"
Pelajaran dari Pengalaman Rekonstruksi
Jepang Pasca Perang Dunia Kedua




Waktu :
Selasa 24 Mei 2016

Tempat :
Bentara Budaya,
Jln. Palmerah Selatan No. 17. Jakarta

Bersama :
Dr. Susy Ong (Sejarawan)

Moderator :
Iwan Ong


Ulasan Redaksi :

Presentasi :
Dr. Susy Ong (Dosen Sejarah)

Jepang bangkit dalam 19 tahun setelah kalah perang, apa penyebabnya ? Dari terpuruk menjadi bangkit kembali. Banyak mitos yang keliru ? Realita Jepang pada Agustus 1945. Pendudukan oleh USA. Serdadu pulang dari medan perang. Banyak pabrik tutup; banyak pengangguran. Produktivitas anjlok. Sistem distribusi kacau (timbul pasar gelap). Rakyat frustasi dan enggan bekerja. Kemerosotan moral menyebabkan kriminalitas dan pelacuran naik. Tatanan sosial runtuh.
Orang kota berbondong-bondong ke desa membeli makanan.Kalah perang, instrospeksi, menyadari kekurangan, lakukan perubahan.
Kalah teknologi; kalah kualitas Sumber Daya Manusia; sistem pendidikan diubah untuk mengejar ketertinggalan;Kalah dalam mentalitas, rakyat terbelenggu pemikiran tradisional sehingga tidak rasional (sok gengsi dan boros), minim inisiatif untuk bekerja lebih baik. Sistem sosial feodal sehingga tidak mendukung individu untuk produktif; produktivitas rendah. Miskin. Kondisi terjajah. Educational Policy for the Construction of New Japan September 1945.


Reformasi pendidikan. Mengkritisi sistem pendidikan sebelumnya.Mencanangkan tujuan pendidikan yang baru.Juni 1947 gerakan rekonstruksi nasional. Agenda nasional, membangun budaya baru. Hidup sehat (makanan bergizi, pakaian yang pantas, rumah tinggal yang sehat); sopan santun; rasional; tidak terbelenggu tahayul. UU Pendidikan Luar Sekolah (1949). Community Center; Museum; Perpustakaan; Gerakan 4H (head, heart, health, hand). Tujuan menjauhkan remaja dari hiburan yang tidak sehat, meminimalisir angka kriminalitas.
Peran ormas pemuda & ormas perempuan. Memberi arahan kepada remaja agar rajin bekerja, rajin belajar, hidup sehat. Reformasi agraria. Membantu warga menghemat biaya pernikahan dan pemakaman. Membuat peraturan pesta pernikahan dan upacara kematian yang sederhana. Himbauan kepada warga untuk menabung. UU, Kebijakan, kampanye. 1955 Badan Koordinasi Kampanye Gerakan Hidup Baru Tingkat Nasional yang dipimpin oleh Perdana Menteri.
Kesimpulan :
Rekonstruksi Jepang pasca PD II.
- Agenda pemulihan ekonomi dan pemulihan moral masyarakat.
- Peningkatan kesejahteraan hidup merupakan prasyarat pemulihan masyarakat.
- Kebijakan untuk membangun kembali industri dan pertanian guna memenuhi kebutuhan hidup rakyat.
- Pengarahan dan himbauan gaya hidup rasional.
- Ubah gaya hidup agar mentalitas berubah; revolusi gaya hidup mewujudkan perubahn (revolusi) mental.

Slide foto - foto selama acara

NOMagz.com