Jumat, 13 Mei 2016

Konferensi Pers "Peluncuran Compact of Mayors, Percepatan Pembangunan Kota yang Rendah Emisi dan Adaptif Perubahan Iklim"

Konferensi Pers
"Peluncuran Compact of Mayors,
Percepatan Pembangunan Kota
yang Rendah Emisi dan
Adaptif Perubahan Iklim"



Waktu :
Kamis, 12 Mei 2016

Tempat :
Hotel Royal Kuningan,
Jl. Kuningan Persada Kav. 2 Setiabudi, Jakarta Selatan

Narasumber  :
  • Prof. (Hon) Ir. Rachmat Witoelar (Utusan Khusus Presiden untuk Pengendalian Perubahan Iklim).
  • Irvan Pulungan (Country Director ICLEI Indonesia)
  • Dr. H. Sarimun Hadisaputra, M.Si. (Direktur APEKSI)
  • Hj. Illiza Sa'aduddin Djamal S.E (Walikota Banda Aceh)
  • H.M. Rizal Effendi, SE (Walikota Balikpapan)
  • H. Mahyeldi Ansharullah, SP. Dt Marajo (Walikota Padang)

Kesepakatan Paris yang diadopsi pada bulan Desember tahun 2015 merupakan tonggak sejarah karena untuk pertama kalinya dunia bersatu mengendalikan perubahan iklim dan berusaha menjaga agar kenaikan suhu rata-rata permukaan bumi tidak lebih dari 2°C dan bahkan mengusahakannya kurang dari 1,5°C. hasil pertemuan COP 21 Paris 2015 juga mengakui bahwa kota menjadi aktor penting dalam Agenda perubahan iklim.Pada tahun 2014 Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon dan Utusan Khusus untuk Kota dan Perubahan Iklim, Michael R. Bloomberg meluncurkan forum Compact of Mayor.
Program ini di bawah kepemimpinan jaringan kota global di dunia - C40 Cities Leadership Climate Group (C40), ICLEI - Local Governments for Sustainability dan the United Cities and Local Governments (UCLG) dengan dukungan dari UN-Habitat, yaitu Badan Utama PBB dalam isu-isu perkotaan. Merespon hal tersebut, ICLEI-Local Government for Sustainability, Kantor Utusan Khusus Presiden untuk Pengendalian Perubahan Iklim (UKP-PPI) bekerjasama dengan dan Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) memfasilitasi pertemuan 12 Walikota dan perwakilan pemerintah kota untuk mendiskusikan kota dan perubahan iklim sekaligus melakukan peluncuran forum Compact of Mayors di Indonesia.


Ulasan Redaksi :

Sambutan :
Dr. H. Sarimun Hadisaputra, M.Si. 
Dampak perubahan iklim mulai terasa. Terjadi hujan dan panas yang tidak sesuai musim.Perubahan iklim harus dikendalikan. Anggota Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia hanya 1/5 jumlah kabupaten yang ada.Perubahan iklim berjalan terus. Best practice dengan melakukan pemantauan. Bicara Sampah di Banda Aceh. Sampah ditampung kemudian dijadikan gas. Juga di Kendari. Pertumbuhan kota tidak bisa dihentikan. Kerjasama  dengan semua pihak untuk bersama-sama berbuat untuk mengendalikan perubahan iklim.

Keynote Speech :

Victorino Aquitania
Atas nama organisasi berterima kasih kepada APEKSI. Kota jadi fokus penting termasuk oleh PBB khususnya perubahan iklim. Kota adalah tempat kita bisa melihat terjadinya lingkungan urban yang semakin buruk. Bagaimana mengejar pertumbuhan lebh lanjut tanpa berdampak buruk terhadap perubahan iklim. Sejak 1990 ICLEI sudah mengapreasi pemerintah lokal yag menerapakan pembangunan berkelanjutan tanpa berdampak buruk terhadap perubahan iklim. Anggota ICLEI lebih 1000 pemerintah lokal dan mega city. ICLEI bekerjasama dengan berbagai institusi untuk mengurangi dampak buruk perubahan iklim. Compact of Mayors bekerjasama antara para walikota untuk mengatasi perubahan iklim dan global warning.  Mitigation, adaptation climate change.
Berharap 20 kota di Indonesia bergabung di ICLEI. Kantor ICLEI membantu program kota Bogor, Balikpapan, dan 6 kota satelit.   Bekerja sama menyusun program di kota Pekan Baru dan Tanjung Pinang. Menerapkan konsep pembangunan berkelanjutan dengan pemerintah lokal kota. Mendorong pemerintah pusat untuk terus mendukung pemerintah lokal kota dalam mengembangkan program kota yang berkelanjutan. Dukungan Technical support kepada anggota Compact of Mayors.

Keynote Speech :

Prof. (Hon) Ir. Rachmat Witoelar
Mewakili Indonesia dalam kegiatan negosiasi internasional, termasuk PBB.
Hasil-hasil dari konferensi terakhir :
1. COP yang dihadiri semua stake holders. Business people, walikota, civil society.
2. Membawa hasil.
3. Memberi kesempatan untuk mengembangkan programnya.
Masing-masing negara mengumpulkan usul-usul dan kemampuannya, sebagai niat untuk mengurangi emisi.Climate change tidak terhentikan. Mencegah kenaikan suhu tidak lebih 2° Celsius. Indonesia berkomitmen mengurangi 29% emisi Gas Rumah Kaca.Tanggung jawab negara-negara majulah yang terutama bukan negara-negara berkembang. Tiga target pemerintah Indonesia,  Menghapus kemiskinan; Ketahanan pangan; Pendidikan.Mengurangi pemakaian plastik; mematikan lampu saat tidak diperlukan. Sampah dijadikan sumber enerji; sampah di re-cycle.Endorsemen

H.M. Rizal Effendi, SE
Pembangunan berkelanjutan kota ada di RPJM dan menjadi penilaian Adpura. Mengajak Bontang dan Tarakan untuk bekerja sama untuk pengurangan emisi. Bergabung di ICLEI gratis dan mendapatkan manfaat. Munas APEKSI selanjutnya di kota Jambi.

Hj. Illiza Sa'aduddin Djamal S.E
Kota yang baik yang bisa menyehatkn warganya. Paska tsunami bagaimana mengumpulkan dan mengolah sampah. Menyadarkan masyarakat Banda Aceh bagaimana memanfaatkan sampah organik menjadi pupuk. Dan ditampung pemerintah. 60 rumah telah menggunakan gas metan. Target Ruang Terbuka Hijau 20% sekarang baru 13%. Konsep Green City, penghematan listrik, mengurangi emisi.

H.M. Rizal Effendi, SE 
Dapat bantuan Australia dan bantuan dana penyapu jalanan.Rasio 52:48. Hutan kota 10.000 HA.Pemakaian gas sebagai enerji. Kalimantan Timur ditargetkan mengurangi emisi 26%.

Rini (Walikota Bontang)
Baru dilantik 30 Maret 2016. Motto Bontang, Green City, Smart City, Creative City. Sanitary landfill.Target 70 rumah menggunakan gas metan.One man plants 5 trees. Pasangan mau menikah harus menyumbang pohon di "Taman Kasih Sayang"Kebakaran hutan menyebabkan 3 orang hutan mati, yang telah menginspirasinya. Anomali musim menyebabkan Balikpapan hampir setahun tidak hujan. Ada 400 pohon mati. Dalam sebulan sudah direvitalisasi. Mentargetkan Zero % untuk Angka Kematian Ibu saat melahirkan. Indeks Pembangunan Manusia nomor 1 dengan nilai 76,5.

Dr. H. Sarimun Hadisaputra, M.Si
Tugasnya menfasilitasi program. Bekerja sama dengan berbagai lembaga.Pokja perubahan Iklim.Kedepan menyusun program 2016-2020, program unggulannya perubahan iklim. Bekerja sama dengan Bogor menggunakan minyak jelantah untuk angkutan kota. Perubahan iklim sudah jadi masalah global. Perubahan iklim berpengaruh terhadap kesehatan, misalnya demam berdarah.Gejala Demam Berdarah tidak ada bercak-bercak lagi di kulit, tapi tiba-tiba akut dan tidak tertolong. APEKSI tidak punya anggaran (94 anggota). Punya kantor sendiri di daerah Kuningan Jakarta.

Moderator Panel Diskusi :
Amanda Katili(The Head of Expert Team, The Office of President's Special Envoy on Climate Change)

Shiv Someshwar (Director of Climate Policy at the Center on Globalization and Sustainable Development, Earth Institute, Columbia Univ, New York).
1900 populasi penduduk 1,5 miliar 1950 populasi penduduk 2,5 miliar. 2013 populasi 7 miliar.2025 populasi 8 miliar, urban share 68%, gross world product meningkatAwal abad 21. Penggunan hp 7,085 milyar orang. Broadband. Jauh berkurangnya kemiskinan di Tiongkok, India, negara berkembang dan Afrika. 9 "Planetary boundaries". Imperial valley, California, Pertanian di gurun. 2015 dunia mengalami tahun terpanas yang berakibat mencairnya es di kutub utara, dan kekeringan luar biasa di Sao Paolo Brazil. Kebakaran hutan Sumatra dan Kalimantan (Palangka Raya). Termasuk New York. Adanya badai menerjang. 17 tujuan pembangunan berkelanjutan.

Jatna Supriatna (Chairman Research Center for Climate Change, UI)
3 pilar pembangunan berkelanjutan, sosial, linkungan dan ekonomi.Di MEA, Filipina, Malaysia, Singapura berbahasa Inggris dengan baik. Emisi Gas Rumah Kaca 2006 berasal dari land conversion. Kini emisi mayoritas berasal dari kota. Dampak terhadap kehidupan manusia.Kelapa Sawit kita diboikot di Eropa.Kenaikan permukaan air laut 3 mm per tahun. Di daerah Puncak-Jabar kini ada Dengue Demam Berdarah, padahal dulu tidak ada.Kasus Malaria meningkat. Particle matter on the road Jakarta meningkat. Solusinya, Renewable Energy, Green Energy, Clean transportation, Water management, Waste mangement, land management.70% penduduk Jawa tinggal di kota.San Francisco bisa menahan kenaikan suhu 2°C krn menanam pohon di gedung-gedung.Mangroves adalah pohon yang paling banyak menyerap CO2.Urban forest menjadi paru-paru kota.

Hj. Illiza Sa'aduddin Djamal S.E 
Change globally act locally. Data dan fakta tsunami 2004.17 butir SDG's 2015-2030. Implementasi Lingkungan Hidup, kemiskinan, pemerintahan, sanitasi, air bersih, pendidikan berbasis Al Quran, pendidikan berbasis teknologi. Ekonomi pro job, pro poor, pro enterprise. Bidang kesehatan, BPJS, posyandu berbasis teknologi informasi. Reformasi birokrasi.Organisasi dan tata laksana kepegawaian. ICT dalam pelayanan publik.Banda Aceh Open data terbaik,90% rumah layak huni. 92% cakupan pengumpulan sampah. 83 cakupan air bersih, 84 % sanitasi rumah tangga. Penambahan Rusunawa. 99,77% jalan dalam kondisi baik. Ruang Terbuka Hijau sudah 23%. Hutan Kota Tibang 7,1 ha, dibangun 2010, 150 jenis pohon, 5.000 batang pohon, 25 spesies burung, 11 spesies kupu-kupu. Partisipasi perempuan, Women Development Centre, Musyawarah Rencana Aksi Perempuan, pembentukan Bale Inong. Rumah Disabilitas, Sekolah Luar Biasa. Resilient People, Program upaya penanggulangan Risiko Bencana. Pelatihan menangkap tiram agar ibu-ibu tidak cedera.

Erna Witoelar (chairman of Govering Board of Yayasan Inovasi Pemerintahan Daerah - Foundation for Local Government Innovation)
Konsep dan guide, serta implementasi Sustainable Development Growth. Different ways of looking SDG's. Contoh negara Kolombia. Bagaimana mempercepat pelaksanaan SDG's.Sustainable Cities & Climate Action. Take urgent action to combat climate change and its impacts. Data sangat penting, framework.


Moderator :
Irvan Pulungan (Country Director ICLEI Indonesia)

Drs. Abdullah Sani, MPdI
Visi, Kampung Bantar (Bersih Aman dan Pintar) Bangkit Berdaya (Bangun Kecamatan Secara Intensif dan Terpadu Berazaskan Swadaya). 10 Kampung Iklim (Proklim), meningkatkan ketahanan terhadap perubahan iklim, melalui adaptasi dan mitigasi."Taman Sejuta Cinta "Peningkatan Ruang Terbuka Hijau. Kampung Flory, Pengelolaan Sampah.

Rini (Walikota Bontang)
Penanaman mangrove, 2001 otonomi daerah, biaya kesehatan gratis (Jamkesmas). Ada LNG Bontang di wilayahnya. 3 Kelurahan dialiri gas yang lebih murah dan bersih.Tidak lagi menggunakan batubara. Pelestarian Lingkungan dan menjadikan Bontang sebagai Kota Maritim. Dengan menanam pohon mangrove.

Irvan Pulungan 
Inisiator Compact of Mayors adalah Michael Bloomberg mantan walikota New York. Mengapa harus ada Compact of Mayors ? Kota menjadi kuat dan berpotensi dalam menghadapi perubahan iklim, dan mengurangi Gas Rumah Kaca. Compact of Mayors adalah koalisi 500 walikota seluruh dunia, baru 10 walikota Indonesia yang bergabung. Apa yang membuat Compact of Mayors menjadi unik?Bagaimana berpartisipasi di Compact of Mayors ?


Slide foto - foto selama acara


NOMagz.com

Tidak ada komentar: