Selasa, 23 Februari 2016

Seminar "Kebebasan Beragama, Gerakan Takfir dan Deradikalisasi sebagai Tantangan Kerukunan

SEMINAR
"Kebebasan Beragama,
Gerakan Takfir
dan Deradikalisasi
sebagai Tantangan Kerukunan



Waktu : 
Senin, 22 Pebruari 2016

Tempat :
Aula PBNU lantai 8,
 Jl. Kramat Raya No 164. Jakarta Pusat

Sambutan pembukaan: 
  • Dr. Phil. Syafiq Hasyim (Direktur International Center for Islam and Pluralism) 
  • Mrs. Helene Viau (Political Counselor, Kedubes Canada di Indonesia) 

Keynote speaker: 
Prof. Dr. Said Aqil Siradj (Ketua Umum PBNU) 

Sesi I
Kebebasan Agama dalam Ambiguitas Peran Negara: Refleksi atas Kasus-Kasus Penyesatan 
1. KH. Masdar F. Mas’udi (Rais Syuriah PBNU) 
2. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed (Sekretaris Umum PP. Muhammadiyah) 
3. Prof. Dr. Abdurrahman Mas’ud (Kepala Litbang Kemetrian Agama RI) 
Moderator: 
Andy Budiman


Sesi II 
Melindungi Kebebasan Beragama dari Gerakan Takfir dan Radikalisme 
1. Ihsan Ali Fauzi (Direktur PUSAD Paramadina) 
2. Jaleswari Pramodhawardani (Staf Khusus Presiden Jokowi) 
3. Ahmad Djunaidi (Ketua Sejuk) 
Moderator : 
Saidiman Ahmad


URAIAN Redaksi :

Sambutan pembukaan: 
1. Dr. Phil. Syafiq Hasyim (Direktur International Center for Islam and Pluralism) 
Tujuan seminar untuk memperkuat kerukunan beragama tingkat kabupaten, karena adanya struktur pemerintah dan masyarakat. Selama ini kurang mendapat dukungan dana dari pemerintah. Persoalan takfir yang akhir-akhir ini merebak di intern umat beragama. Kerjasama dengan SEJUK dan ICIP Canada. 
2. Mrs. Helene Viau (Political Counselor, Kedubes Canada di Indonesia) 
Pemerintah sangat toleran terhadap adanya keberagaman bergama. Dan sudah menjalin kerjasama dengan Indonesia khususnya FKUB. 

Keynote speaker: 
Prof. Dr. Said Aqil Siradj (Ketua Umum PBNU) 
Saat ini sudah darurat radikalisme dan LGBT serta Narkoba. Di Timteng tidak ada ulama nasionalis dan tidak ada nasionalis yang ulama. Gerakan nasionalisme Baath di Irak dipelopori orang asal Suriah Negara di Timteng merdeka karena hadiah dari penjajahnya. Di Indonesia ada ulama nasionalis dan nasionalis ulama. Misal Hasyim Asyhari.
Mencintai tanah air adalah bagian dari iman kepada Tuhan. Membela tanah air adalah kewajiban. Islam Nusantara menyatukan Islam dengan budaya. Darusallam = nation state. Membumikan Islam istilah Gus Dur. Islam radikal dimulai oleh Imam Bonjol yang beraliran wahabi untuk melawan penjajah Belanda. Wahabi bukan teroris tapi ajarannya cenderung radikal yang bisa mengarah menjadi teroris. Islam Timteng tidak cocok dibawa ke Indonesia. Akan dibangun Universitas Islam Nusantara di Sentul. 



Sesi I
Kebebasan Agama dalam Ambiguitas Peran Negara: 
Refleksi atas Kasus-Kasus Penyesatan 

Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed 
Warga negara punya hak asasi dan hak konstitusional untuk memeluk agama dan menjalankan ibadah. Seluruh kebijakan negara tidak boleh bertentangan dengan sila 1 Pancasila dan tidak boleh intervensi. Aspek teologi, ibadah, akhlak. Pemerintah boleh intervensi dalam ekspresi beragama. Misal menyangkut penggunaan tanah dan tempat parkir. Ada wilayah pribadi dan wilayah publik dalam mengekspresikan beragama. 
Negara tidak boleh tinggal diam/absen, tapi negara harus hadir (sebagai fasilitator). Setiap warga negara adalah subyek dan sekaligus obyek hukum. Pengkafiran terhadap kelompok agama tertentu merupakan bentuk kekerasan. 
Secara umum toleransi beragama di Indonesia relatif baik. Negara tidak boleh abai terhadap kaum Syiah yang ada di pengungsian. Takfiri merupakan hate speech. Ada orang Islam harus diislamkan lagi; begitu juga terjadi di umat Kristen dan Buddha. Penyelesaian takfiri dengan pendekatan hukum bukan politis. Karena tidak ada orang kebal hukum. Muslim yang mau ke mesjid juga harus berhelm saat naik sepeda motor. Selama ini ada takfiri yang melawan hukum untuk pencitraan (politis). Kalau dibiarkan bisa dijadikan alibi untuk melawan hukum dan tirani terhadap kaum lain. Kecenderungan takfiri sebagai konsekwensi freedom of speech and expression. Sebagian umat belum siap dengan kebebasan berekspresi dan berpendapat. Democracy is noisy. 
Adanya fatwa-fatwa sebagai petunjuk. 
1. Pendirian tempat ibadah. 
2. Dakwah beragama. 
3. Kawin beda agama. 
Dialog untuk melihat bahwa perbedaan itu untuk dibahas bersama-sama; supaya semua umat nyaman. Dialog untuk solusi persoalan yang tersembunyi. Faham mancanegara ada denominasi Jadi masalah internasional bukan hanya lokal/domestik. Pakistan melarang Ahmadiah; Malaysia melarang Syiah. Dialog dengan jalur non formal personal proximity secara friendship. Dialog kadang-kadang tidak tulus, tapi untuk memata-matai pihak lain. Harus ada ketulusan dalam dialog. Harusnya kita mengekspor hal-hal baik dan jangan mengimpor hal-hal buruk. 

Prof. Dr. Abdurrahman Mas’ud 
"Kebebasan dan Kerukunan Beragama, Menakar Equilibrium" 
Takfiri bersifat eksklusif dan tertutup. Kebebasan beragama ada di UUD pasal 29 ayat 2. Ada UU No. 1/PNPS/1965 tentang Pembatasan Kebebasan Beragama. UU Penodaan Agama di Berbagai Negara. Misal Pakistan; Inggris; Irlandia; USA; Selandia Baru; Australia; Kanada; Sudan; Malaysia; Jerman; Inisiatif/Uni Eropa. 
Kesimpulan dari komparasi. Panduan Penanganan Aliran dan Gerakan Keagamaan Bermasalah Di Indonesia. 

Helmy Faisal 
Paradigama yang meletakkan hubungan agama dan negara. Universalisme, Sekuler, Simbiotik. Sejarah masuknya Islam ke Indonesia. Islam yang melebur dengan budaya yang disebut NU "Islam Nusantara" Budaya lokal jelek dihilangkan misal sex bebas dan minuman keras. Tradisi budaya yang baik dipertahankan. Apa format bangsa dan negara ? Sepanjang Belanda masih membolehkan umat beribadah. 
Negara ideal adalah Darusallam. Pancasila dan NKRI adalah final. Disparitas wilayah yang cukup tinggi. Jawa relatif lebih maju. Nomor 63 indek pembangunan manusia Indonesia. SDM kita mengalami tantangan. Transformasi. Pemerintah kurang melakukan gerakan deradikalisasi. Banyak ulama kita yang tidak diberi panggung oleh pemerintah. Misal Gus Mus; Habib Lutfi. Islam yang Rahmatan lil alamin. 



Sesi II 
Melindungi Kebebasan Beragama 
dari Gerakan Takfir dan Radikalisme 

Ihsan Ali Fauzi
Tantangan baru kebebasan beragama. Kebebasan orang lain; poligami bisa merusak kesehatan orang; tidak boleh ada atheisme. Steel frame Islam di Indonesia NU dan Muhammadiyah. Urusan agama itu urusan Tuhan bukan urusan manusia. Berharap NU sekreatif pemikir-pemikir NU sebelumnya. 
Productive intolerance. Gus Dur menambahkan Khong Hu Cu sebagai agama resmi. Tollerance without liberalism. Menekankan kerukunan daripada kebebasan beragama. Misal Syiah dianggap bukan Islam. 

Ahmad Djunaidi
Hasil survei LSI masyarakat Indonesia tidak toleran terhadap yang berkepercayaan lain. Beberapa isu agama yang dipakai media mainstream masih menyebut kata sesat, kafir, tobat, Kita tidak ingin Indonesia menjadi medan konflik. Media, Etika dan Hukum. Kode Etik Jurnalistik. Pedoman Pemberitaan Media Siber. Pedoman Perilaku Penyiaran. Standar Program Siaran. Pasal 156 KUHP. UU ITE pasal 28. New Media online. Jurnalis intoleran. Monitoring media cetak dan online, nada media, nada pemberitaan. Lemahnya fungsi watchdog dan edukasi. Tawaran solusi. 

Jaleswari Pramodhawardani
Isu intoleransi sudah berjalan 1,5 tahun dan menghabiskan enerji kita. Seberapa jauh Pancasila berperan? Seberapa jauh islamisasi menjadi liberal? Kelompok Cipayung kini menjadi kelompok marginal. Birokrasi sesuatu yang ajeg, sayangnya jarang ada penelitian tentang birokrasi. Kepemimpinan sesuatu yang penting; yang tidak berdamai dengan intoleransi. Birokrasi punya logikanya sendiri. Birokrasi tidak mudah berubah meski ada penggantian kepemimpinan. 
Tafsir terhadap perintah bermacam-macam. Relokasi kaum Syiah dari Sampang adalah bentuk victimisasi. Tafsir terhadap perintah dipersepsi berbeda-beda oleh aparat kepolisian dan keamanan. Diperlukan media untuk menterjemahkan perintah. Intoleransi tidak tunggal tapi ada kepentingan politik. Bukan hanya pemerintah yang harus mengubah mindset birokrasi. 
Pancasila harus dijadikan acuan untuk menyisir semua UU. Masalahnya siapa yang bisa melakukannya. Pemerintah merespon dengan revisi UU Terorisme. Bagaimana program pembinaan deradikalisasi Kasus Sampang juga melibatkan NU. GP Ansor anti diskriminasi dapat membantu. Kasus intoleransi terhadap kaum Syiah di Bangka disinyalir ditumpangi oleh penumpang gelap. Bubarkan NGO yang anti Pancasila dan anti-toleransi. Intoleransi juga menyusup ke birokrasi. 

Slide foto-foto selama acara


Slide Ahmad Djunaidi :

klik gambar untuk memperbesar



Slide Prof Dr Abdurrahman Mas’ud :

klik gambar untuk memperbesar







www.NOMagz.com

Tidak ada komentar: