Sabtu, 06 Februari 2016

Forum Jumat GUSDURian "GusDur & Imlek"

Forum Jumat 
GUSDURian
GusDur & Imlek


Waktu :

Jumat, 5 Februari 2016

Tempat :
Aula Griya Gus Dur,
Jl. Taman Amir Hamzah 8, Pegangsaan, Jakarta Pusat

Bersama : 
Budi Tanuwibowo



Narasi Budi Tanuwibowo :
  
Menceriterakan awal Gus Dur menjadi presiden RI. Akhir Oktober 1999 mengidekan Imlek jadi hari libur nasional. Gus Dur usul ada perayaan Imlek di Jakarta dan Cap Go Meh di Surabaya. Matakin kumpulin arisan RP 200.000, per orang. Sambil menyiapkan dana ternyata tidak dapat ijin. Akhirnya diterbitkan Inpres yang membolehkan perayaan Imlek. Gus Dur sudah sejak lama berinteraksi dengan penganut Khonghucu dan Tionghoa. Kewajibannya membela kaum minoritas.

Mendirikan Yayasan Nur Kebajikan diketuai oleh Djohan Effendi 1997. 20 Nop 1997 istri Gus Dur marah karena banyak kiai petinggi NU terbunuh. 17 Pebruari 2000 perayaan Imlek I. Gus Dur paham budaya Tionghoa karena membaca buku2 sejarah. Jaman Soekarno ada 4 perayaan Imlek, Ceng Beng, Hari Lahir Khonhucu, kematian Khonghucu. Revisi konsep kebangsaan RI. Tidak ada konsep etnis karena adanya kawin campur. Juga tidak ada konsep suku. Indonesia negeri bagi semua etnis dan suku yang cinta Indonesia. Imlek adalah sistem penanggalan. Kapan masuknya perubahan musim. 
Imyanglek ada sisipan bulan ke 13 untuk dapat menghitung datangnya musim. Penciptanya Huang Ti nenek moyang orang Han. Beliau ada nabi keempat Tionghoa. Ada 30 nabi ada 6 wanita nabi Tionghoa. Kalender Imlek digunakan tahun 2205 sebelum Masehi oleh Dinasti Shia. Kalender untuk rakyat bukan untuk raja. Kalender digunakan untuk memulai menanam padi dan beribadah. Tahun kalender Tionghoa dihitung mulai saat Khonghucu lahir 551 SM. 

Presiden Megawati meresmikan hari Raya Imlek sebagai hari libur nasional. Tidak peduli suku apapun yang penting cinta negara Indonesia. Musuh kita adalah kebodohan, kemiskinan, dan penyakit. Perayaan Imlek selalu jatuh antara 19 Januari - 21 Pebruari.
(LHJ)

....

...

Tidak ada komentar: