Diskusi
"Melihat Masa Depan
Media di Indonesia"
Media di Indonesia"
Waktu :
Sabtu, 27 Februari 2016
Tempat :
Galeri Antara, Pasar Baru, Jakarta
Pembicara :
- Hermanus Prihatna (Antara Foto)
- Imam Wahyudi (Dewan Pers)
- Rikando Somba (Mantan Pemred Harian Sore Sinar Harapan)
- Ndoro Kakung (Pegiat Media Sosial)
ULASAN Redaksi :
Hermanus Prihatna
Bercerita bahwa peralatan fotografi jaman dulu yang beratnya bisa mencapai 7 kg, Media online akan semakin bertumbuh, termasuk di tahun 2016 ini. Berita teks harus dilengkapi berita teks, juga sebaliknya.
Ndorokakung
Senjakala tidak hanya mengganggu pertumbuhan media cetak, namun digital juga. Tidak ada media ya pertumbuhanya di atas 2 digit. Masalahnya sama, yaitu konten. Media cetak menghadapi masalah transportasi yang lama. Koran Jakarta baru sampai Papua 2 hari kemudian. Media online tidak ada biaya distribusi. Berita langsung tiba saat ini. Beritagar memakai robojurnalism, yakni mesin yang mengambil lebih dari 300 media lain. Mengharapkan media di Indonesia tidak hanya kejar2an memberi berita k tapi juga memberi sesuatu pada negara. Media cetak mampu berumur panjang dengan syarat konten berkualitas.
Imam Wahyudi
Fungsi utama dewan pers adalah menjaga fungsi pers Media mainstream juga sering mengambil berita dari media online. Menurut buku putih menkoinfo, nanti seluruh daerah tingkat 2 akan dikover broadband. Semua platform media punya ciri khasnya masing masing, dan punya misi yang sama, yakni melayani masyarakat. Yang disebut pers adalah Ada izinnya. Secara konsisten memberi konten yang sesuai kaidah jurnalistik Ke depan, dewan pers akan mempertimbangkan blog blog sebagai produk pers, bila memang konten kontennya berkualitas.
Rikardo Somba
Besarnya dan belum tentu menentukan survive atau tidak. Bermanfaat atau tidak kepada masyarakat juga ikut menentukan.
 |
| Slide foto-foto selama acara |
Slide Imam Wahyudi :
Slide Ndoro Kakung :
Slide Hermanus Prihatna :
www.NOMagz.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar