Senin, 22 Februari 2016

Diskusi Panel "KOTA TANPA KEKERASAN"

Diskusi Panel
KOTA TANPA KEKERASAN



Waktu : 
Sabtu, 20 Pebruari 2016 

Tempat : 
Universitas Tarumanegara
Gedung Utama Lantai 15. Jl. S. Parman No. 1. Grogol. Jakarta Barat

Host :
Program Pasca Sarjana Magister Teknik Perencanaan

Moderator :
Vera Soemarwi, SH., LLM. (Dosen FH UNTAR) 

Pembicara :
  • Hendro Sangkoyo
  • Aldo Felix Januardy, SH (LBH)
  • Sopar Peranto, S.Sos (Peneliti The Habibie Center)
  • Dr. Francisco Budi Hardiman (STF Driyarkara)


Ulasan Redaksi :

Sambutan tuan rumah ,Prof. Jo Santoso
Acara yang ke 23x Diskusi Panel yang mengangkat isu aktual. Intinya supaya mahasiswa bisa mendengar dari para pakar dari berbagai bidang keilmuan. Ketertinggalan pendidikan teknik perencanaan. Kota dibentuk masyarakat untuk meningkatkan derajat kehidupannya. Kekerasan musuh nomor 1 dari kota. Mexico City meski income perkapitanya 3x dari Jakarta tapi tidak nyaman. Perempuan takut keluar rumah. 
Kemajuan datangnya dari social research. Kalau negara atau pemerintah kota menjalankan konstitusi/UU melindungi rakyatnya masyarakatnya tenteram. Hidup seperti apa yang kita alami di jaman modern? Good Life (keadaban publik, keutamaan publik) ada virtue; vs Bare Life (hidup belaka, darwinisme sosial) ada survival. Desoliderisasi, individualisasi/deindividualisasi, atomisasi. Krisis-krisis antropologis kota. Potensi kekerasan dalam kota. 

Sopar Peranto, S.Sos 
"Kekerasan Rutin dan Pembangunan Perkotaan di Indonesia". 
Apakah mungkin kota tanpa kekerasan ? Jarang ada studi tentang insiden dan potensi kekerasan di perkotaan. Proyeksi penduduk kota di Indonesia 2010-2035. Dinamika Kekerasan di Indonesia 1998-2004 dan 2005-2014. Definisi kekerasan rutin. Jenis-jenis dan bentuk-bentuk kekerasan rutin di Indonesia 2014. Studi Kekerasan di Jabodetabek dan Manado. 
Faktor munculnya kekerasan terjadi di wilayah padat penduduk. Misal Jakarta Pusat yang dekat pusat pemerintahan tingkat kekerasannya tinggi. Faktor pemicu kekerasan rutin di perkotaan karena urbanisasi; penegakan hukum yang belum optimal; keterbatasan infrastruktur; minimnya ruang publik terbuka; frustasi dikalangan pemuda; perkembangan teknologi informasi; minuman keras. Tantangan penanganan kekerasan rutin dan upaya pembangunan perkotaan dimasa depan. 
Kompleksitas dan interkoneksitas permasalahan; penanganan kolaboratif dari setiap pemangku kepentingan; Pemerataan pembangunan di Indonesia; kemunculan UU Desa. Wacana UU Perkotaan? 


Aldo Felix Januardy, SH 
Atas Nama Pembangunan. Laporan "Kekerasan Yang Melanggar HAM Termasuk Kekerasan Terhadap Anak Dan Perempuan' Peta, tren, tujuan, prosedur penggusuran paksa. Tawaran solusi terhadap penggusuran. Temuan-temuan umum. Instrumen HAM perlindungan penggusuran paksa. Akibat penggusuran paksa bagi warga. Baru 25% tanah pemda DKI Jakarta yang sudah bersertifikat. 

Hendro Sangkoyo 
Kekerasan kota dan kota yang dibangun dengan kekerasan. Metabolisme sosial. Temporality; spatiality. Plural society. Solidaritas kewargaan-sosial. Setiap kekerasan bukan hanya bisa dipetakan tapi juga genealoginya. 

Dr. Francisco Budi Hardiman 
Prihatin dengan apa yang terjadi di masyarakat kita saat ini. Demokrasi pada dasarnya komunikatif. Manusia itu apa ? (Antropologis) Bagaimana kebijakan? (Politologi) Bagaimana desain kota? (Planologi) 3 pertanyaan itu saling berkaitan. Pada dasarnya manusia itu paradok. Antroplogi, manusia adalah mahluk sosial yang asosial. Politologi, liberalisme vs komunitarianisme. Planologi, gethoisasi? Ruang publik? Kontainer massa? Kampung? Mal? Transportasi massal? Mengapa ada kekerasan di kota? Kota itu multidimensi. 
Perkembangan kota-kota di dunia cenderung terfragmentasi, karena gaya hidup kota menuntut anonimitas tertentu, individualisasi dan depersonalisasi. Makin besar dan makin cepatnya pertumbuhan kota, makin tinggi tingkat fragmentasi di dalamnya (jika tidak dikelola).

Slide foto-foto selama acara


Slide Dr Francisco Budi Hardiman :

klik gambar untuk memperbesar










  

Slide lainnya :

klik gambar untuk memperbesar





www.NOMagz.com

Tidak ada komentar: