Rabu, 04 November 2015

Seminar Nasional "Tata Kelola Kehutanan dan Iklim"

Seminar Nasional
"Tata Kelola Kehutanan 
dan Iklim" 


Waktu : 
Selasa, 3 Nopember 2015

Tempat : 
Hotel Sari Pan Pacific
Jl. MH Thamrin No 6. Jakarta Pusat

Host :
  1. Norwegian Embassy
  2. Kemitraan

Sambutan :
  1. Monica Tanuhandaru (Direktur Eksekutif Kemitraan)
  2. Stig Traavik  (Dubes Norwegia)
  3. Kementerian LHK, disampaikan Nur Masripatin sebagai Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim. 



"Talkshow"


Pembicara : 
  1. Monica Tanuhandaru 
  2. Nur Masripatin 
  3. Stig Traavik (Dubes Norwegia)

Moderator :
Wimar Witoelar 

ULASAN : 

Monica Tanuhandaru 
Sudah 2 bulan bicara asap tapi tidak bicara hutan dan deforestasi. 450-850 ribu HA luas deforestasi hutan di Indonesia. Ada 96 juta HA HPH yang dikelola masyarakat hanya 1,2%. 10.2 juta orang miskin tinggal di sekitar hutan. Penanganan konflik masyarakat adat. Dana 2015 belum turun. Pengelolaan penerimaan negara bukan pajak. Kerugian RP 9,7 T tidak terpungutnya dana reboisasi dan PSDH. Penegakan hukum harus ada koordinasi yang baik antar polisi, jaksa, hakim, PPATK, KPK. Pemerintah menyediakan 9,8 Juta HA lahan untuk reformasi agraria. INDC bottom up. Apa INDC dibuat bottom up ? RPJM kabupaten/kota ? Penegasan Kemitraan. Masyarakat sipil kekuatannya sama. Perlu sinergi Kemitraan, swasta dan pemerintah. Tidak boleh saling meniadakan. Pemerintah memberikan ruang dan memberi kesempatan masyarakat sipil, akademisi, media berperan. Jakarta tidak mempresentasikan nasional. Di daerah kondisinya jauh lebih sulit yang menyebabkan akademisi kurang berdaya. Kemitraan memberikan kritik bila peme mengambil keputusan yang buruk. 
Konferensi Pers
Upaya menjaga hutan. Perlu penyebar luasan pengetahuan pejabat kabupaten/propinsi Jangka panjang masyarakat sipil bisa memahami perlunya menjaga hutan dan sadar perubahan iklim. 

Nur Masripatin 
Bicara hutan dan perubahan iklim bukan hanya pengurangan emisi. Sektor hutan memegang peran penting dalam pembangunan. Pemerintah, civil society dan swasta, semuanya berperan dalam menangani perubahan iklim. Perlu bantuan semua pihak. Media membantu menyebarkan program-program Kementerian LHK. Nur Masripatin Baik untuk diskusi tanggung jawab masing-masing pihak. Perubahan iklim lokal dan nasional. 15 juta HA lahan gambut yang ada. Dan terjadi kebakaran lahan gambut Terkait dengan perubahan iklim sarat dengan isu global. Dampak kebakaran hutan. Menuju Paris kita tidak perlu khawatir menjadi bulan2an. COP semua negara sepakat mengurangi emisi. COP akan mengundang semua kepala negara untuk menyampaikan kesepakatan. Persiapan ke Paris pak Wimar akan membantu mengkomunikasikan aspirasi Indonesia. Kerjasama penguatan dan penyadaran untuk mencegah terjadinya kebakaran. Untuk mengubah pola pikir dan pola tindak. Melindungi lingkungan hidup untuk pembangunan yang berkelanjutan. Track negosiasi perlu untuk membangun kekompakan. 

Stig Traavik 
Climate change is not the problem. The problem is deforestation. We pray for rain. The rain is not enough. It is about land conversion. Moratorium pemberian ijin HPH. Dubes Simpati terhadap bencana kabut asap. 
Berharap hujan cepat turun. Peme Indonesia sudah berkomitmen mencegahnya tahun depan. Mencegah perusakan hutan dan lahan gambut. Indonesia adalah negara di bagian selatan yang pertama berkomitmen mengurangi emisi 


Plenary Session

"Perbaikan Tata Kelola
Kehutanan dan Iklim"


Pembicara 
  1. Hadi Daryanto (Dirjen Perhutanan Sosial & Kemitraan Lingkungan)
  2. Abetnego Tarigan (WALHI) 
  3. Lulu (Epistema) 
  4. Prof. Hariadi kartodihardjo 

Moderator :
Chalid Muhamad

Slide foto-foto selama acara


Slide Hariadi Kartodihardjo :

klik gambar untuk memperbesar



Slide Lulu :

klik gambar untuk memperbesar







www.NOMagz.com

Tidak ada komentar: