Minggu, 29 November 2015

Diskusi RMOL "Bersih-bersih Kabinet, Menggusur Menteri Anti Nawacita dan Trisakti"

Diskusi
Kantor Berita Politik RMOL
"Bersih-bersih Kabinet,
Menggusur Menteri
Anti Nawacita dan Trisakti"

Waktu :
Minggu, 29 November 2015.

Tempat :
Restoran Dua Nyonya,
Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat

Pembicara: 
  • Eva Kusuma Sundari (Politikus PDIP)
  • Fadli Zon (Wakil Ketua DPR/Gerindra - tidak hadir)
  • Syahganda Nainggolan (Direktur SMC)
  • Prof. Tjipta Lesmana (Pengamat Politik)
  

ULASAN

Eva Kusuma Sundari
Isu Presiden Jokowi akan kembali merombak kabinet mulai berhembus kencang. Bahkan disebut-sebut Presiden akan melakukan reshuffle jilid II setelah pelaksanaan pilkada serentak 9 Desember mendatang. Kalaupun tim pemerintahan Jokowi-JK ini akan dikocok ulang, rakyat hanya ingin Presiden menggunakan paramater yang kerap ia gembar-gemborkan pada saat kampanye: Nawacita dan Trisakti. 
Menteri yang tak sejalan atau bahkan mengabaikan dua prinsip di atas semestinya memang tidak mendapat tempat di Istana. Karena mempertahankan mereka berarti Jokowi tak punya niat untuk merealisasikan janji-janji manis yang ia sampaikan saat kampanye. Mengapa ada perhatian khusus terhadap Jkw? Karena adanya kontrak politik Trisakti dan Nawa Cita. Ada indikator2 & target-target para menteri. Dan evaluasinya per semester. Identifikasi persoalan2. 
Memang serius. Ada perlambatan ekonomi. Beban PDIP itu ideologis. Trisakti harus dilaksanakan. Banyak menteri berdalih berdasar Trisakti & Nawa Cita sebagai pembenar tindakan. Mengubah paradigma pembangunan dari darat ke laut. Orientasi kepada wong cilik. Produksi bukan konsumsi. Indeks Gini. Regional gap. Membuat target semakin sulit dicapai. Radikalisme meningkat. Malah yang pulang dari Inggris dirangkul. Concern pembiayaan. Infrastruktur digenjot. Pajak penerimaannya baru 60%. 
Efisiensi penggunaan dapat info dari BPK. BUMN, BUMD jalan sendiri-sendiri. Implikasinya pada pembantu presiden. Harus loyal kepada presden bukan kepada kepentingan diri dan kelompoknya. Menteri itu leader. Leadership yang menggerakkan bawahannya. Memberi masukan kpd Jkw. Mengenali isu-isu strategis. Kita tidak pernah menyatakan harga BBM tidak akan berubah. Yang menyebutnya adalah perorangan. 
Alusista itu kewenangan Menhan. Pemerintah harus dinamis. Ibaratnya Pak Jkw berjalan bersama perampok, berenang bersama hiu serta berjalan bersama srigala. Dibenahi pelan-pelan. Untuk pembersihan. Keluarga Jkw tidak KKN. Ini risiko tidak menang mutlak di Pilpres. Harus power sharing. Perlu menang bagi PDIP di Pemilu 2019 untuk dapat menjamin tercapainya Trisakti dan Nawa Cita. 
Anggaran krusial hanya efektif sampai tahun ketiga. Karena kebijakan tahun ke 4 & ke 5 akan selalu dicurigai. Ruang fiskal hanya 5 % saat Jkw dilantik. Utang untuk membangun infrastruktur. Agar dapat menjadi produsen. APBN kita penerimaan pajak baru 56% Mentan melaporkan kenaikan produksi beras. Impor untuk antisipasi El Nino. Komunikasi di internal kabinet perlu diperbaiki. Saat pembentukan kabinet Jkw tidak bisa ditemui oleh bu Megawati selama 2 hari.


Prof. Tjipta Lesmana
SBY mengatakan tidak akan merangkul kapitalisme di tahun 2006; tapi nyatanya sangat neolib. Megawati sering ingatkan Jkw. Di mana Trisaktinya ? Gubernur BI menyebut utang kita sudah 4,7 M USD. Kemandirian Ekonomi dipertanyakan. Ketergantungan ekonomi pada asing makin tinggi. Rini Doemarno getol mengutang. Pembiayaan 30 airbus dan pembangunan KA cepat ke Tiongkok. Semakin dependent on bukan independent. 
Kira-kira 2-4 minggu yang lalu Jkw ketemu Obama dan mengatakan akan masuk Trans-Pacific Partnership. Di Univ Pancasila keynote speech Megawati mengulas Revolusi Pancasila. Semakin jauh dari Trisakti. Sayangnya tidak satupun pejabat pemerintah hadir. Pansus Pelindo diundang Rieke. Dimana wibawa presiden. Kita tidak butuh KA cepat JA-Bdg. Yg perlu KA medium. Yang perlu KA cepat SA-JA. 
Soal perpanjangan Freeport Indonesia. Soal smelter. Kepemilikan Saham. Gaduh diantara anggota kabinet. Rakyat bingung. Tiba2 impor beras dari Vietnam. Padahal jkw bilang tdk impor beras. Reshuffle 99% sudah pasti. PAN pasti dapat jatah menteri. Utang tidak apa asal produktif. Tapi beli helikopter. Apa urgensinya beli helikopter? Kalau blusukan pakai heli mewah dimana empati presiden saat berhadapan dengan rakyat jelata? Utang banyak karena terlalu ambisius. 
Memberi kritik sebagai masukan untuk membangun. Copot 6 menteri, antara lain Thomas Lembong, Rini Soemarno, Sudirman Said, Hanif Dhakiri. PHK ada dimana-mana tapi tenaga kerja dari Tiongkok hadir. Tukang las, tukang ledeng. Tidak satupun langkah Rini Soemarno yang tidak diketahui Jkw ? Hampir mustahil jkw berani menggusur RS. RS akan jadi menhub. Jonan digeser. Hubungan RS dengan Mega jauh lebih dekat dibandg dengan Jkw. Tapi kini dianggap penghianat. Banyak permainan di perpanjangan kontrak Pelindo II. Saat debat calon presiden, Prabowo bertanya ke jkw apa berani renegosiasi kontrak FI. JKW menjawab berani. 

Syahganda Nainggolan 
Trisakti dan Nawa Cita ide yang brilian. Ibarat makan bakso enak tapi ternyata dagingnya berasal dari tikus. Mau membalikkan neolib. Kekuasaan untuk merampok. Cuma 3 orang yang pro Jkw, yakni Rizal Ramli, Puan Maharani, Khofifah Indar Parawansa. Yang lain tidak pro Trisakti dan Nawa Cita. Politik bagian transaksi. Termsuk Sudirman Said. Untuk kepentingan JK. Rini Sumarno bagaimana asset bisa dikapitalisasi. Bisnis lagi slowdown. Harusnya hutang untuk Pertamina bukan untuk membeli airbus. RJ Lino juga mau menjual asset negara. 
Pembelian pesawat harus ada transfer teknologi. Katanya mau menggalakkan daya saing. Paket Ekonomi tidak melibatkan buruh. Ini melanggar ILO dan UU perburuhan. Pangan komponen pengeluaran terbesar buruh. Mennaker harus digusur. Yang anti dibuang dulu. Untuk dapat mencapai Trisakti dan Nawa Cita. Cukup bagi jkw untuk belajar. Dan harus berani dan tegas. 

Slide foto-foto selama acara


www.NOMagz.com

Tidak ada komentar: