Rabu, 25 November 2015

Konferensi Nasional Kota/Kabupaten HAM

Konferensi Nasional
Kota/Kabupaten HAM


Waktu :
Rabu, 25 Nopember 2015

Tempat : 
Hotel Aryaduta, Jakarta 

Hasil kerjasama :
  • INFID
  • ELSAM,
  • KOMNAS HAM
  • Kementerian Hukum dan HAM

Mempromosikan pelaksanaan HAM Oleh Pemerintah Daerah

Laporan Ketua Panitia :
Bambang Rantam Sariwanto (Sekjen HAM Kemenhukham)

Kata Sambutan : 
  • Khofifah Indar Parawansa (Menteri Sosial)
  • Tjahjo Kumolo (Menteri Dalam Negeri)
  • Sofyan Djalil (Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional)

Keynote Speech :
Yasonna H. Laoly (Menteri Hukum dan HAM)


ULASAN :

Khofifah Indar Parawansa
Penyandang tuna netra berjumlah 2,8 juta orang di Indonesia. Tiap kementerian harusnya ada guiding block untuk memudahkan bagi penyandang disabilitas (khususnya tuna netra). Kecacadan mata karena minum minuman keras oplosan. Softdrink dicampur alkohol 95% yang dibeli di apotek. TPS yang tidak ramah terhadap lansia dan penyandang cacad. Sekolah masih belum ramah bagi murid penyandang disabilitas. Satu kabupaten di NTT 85% tidak punya KTP. Pernikahan dengan belis tidak ada. Pemberkatan nikah tidak ada. Tidak punya Kartu Keluarga. Anak yang lahir tidak bisa punya akte lahir. Bekerja sama dengan Kemendagri dibuat Format Desa Adat untuk Anak Suku Dalam. Kerja sama antar Kementerian Sosial, Dalam Negeri, Hukum dan HAM, Kesehatan. Keynote Speech Yasonna H. Laoly, (Menteri Hukum dan HAM). Komitmen pemenuhan HAM berdasar Pancasila dan UUD 1945. Ranham menggabungkan Ranpecad. Akte Lahir bagi anak sangat penting untuk sekolah, medapatkan pelayanan kesehatan, dan lain-lain. Banyak penduduk belum mempunyai KTP. Rancangan Aksi Nasional HAM 2015-2019 diselaraskan dengan Sustainable Development Growth. Aksi HAM daerah (propinsi, kabupaten, kota). 

Nur Kholis
Kota HAM penting. Krn kota adalah ruang kolektif bagi warganya. Hak apa saja? Semua hak politik, ekonomi, budaya, dan lain-lain. Beberapa isu penting yaitu urbanisasi, pergeseran kekuasaan dari pusat ke daerah, daftar pelanggaran HAM oleh pemda meningkat. Leadership kepala daerah bagus contohnya Wonosobo. Paradigma dan partisipasi publik juga berperan. 


Indriaswati Dyah Saptaningrum
Kota HAM bukan sekedar jargon. Tapi juga komitmen politik lokal. Gerakan kota HAM dunia yang digawangi kota Gwangju di Korsel. Sehingga menjadi kesatuan politik. Sugeng Bahagijo (Direk INFID) Yang baru adalah yang menjadi pelaksana bukan hanya pemda, Komnas HAM, KontraS saja; tapi semua stake holder. Bertumpu pada ide-ide (imajinasi) di daerah sendiri. Pembangunan inksklusif. Smart city (metode) vs kota ramah HAM (tujuan). Mengajak warga menyampaikan apa yang penting. 

Mualimin Abdi
Apakah pem punya kapasitas unt kota ramah HAM? Kota Peduli HAM = Kota Ramah HAM. Agar tidak ada lagi pelanggaran HAM. 

HS Dilon (penanggap)
Rakyat dianggap bawahan bukan bos. Hanya 11% rakyat Indonesia sejahtera. Perlu perubahan paradigma. People driven development.

Slide foto-foto selama acara


Slide Indriaswati Dyah Saptaningrum :

klik gambar untuk memperbesar










Slide Nur Kholis :

klik gambar untuk memperbesar





Slide pleno :

klik gambar untuk memperbesar




www.NOMagz.com

Tidak ada komentar: