Rabu, 18 November 2015

Risk & Governance Summit 2015, Passion to Governance : Embedding Culture into Governance and Integrity

Risk & Governance Summit 2015, 
Passion to Governance :
"Embedding Culture into
Governance and Integrity"


Waktu : 
Selasa, 17 November 2015

Tempat : 
Auditorium Museum Nasional Indonesia, 
Jl. Merdeka Barat No 12. Jakarta Pusat

Pembicara : 
  1. Muliaman Hadad (Ketua Komisioner OJK)
  2. Olivia Kirtley (President of International Federation of Accountant)
  3. Ahmad Syafii Maarif (Cendekiawan)
  4. Nadiem Makarim (Socio-enterpreneur, founder of PT Go-Jek Indonesia)
  5. Remy Sylado (Budayawan dan Sastrawan)

Moderator :
Effendi Gazali (Pakar Komunikasi)


ULASAN :

Dalam sambutannya dengan tema "The essence of governance", Muliaman Hadad mengatakan bahwa hardware berupa aturan sudah lengkap. Sementara software berupa perilaku yang terkait dengan budaya. Saat inimsudah ada roadmap untuk menerapkan good governance. Apa sudah cukup? Ini semacam iceberg yang kelihatan di luar, akarnya berupa budaya tidak nampak dari luar. 


Di Inggris, USA mengeluarkan act untuk good governance. Perlu membangun kebiasaan-kebiasaan sehingga menjadi bagian dari perilaku sehari-hari. 
Menjelang MEA sudah ada kesepakatan bahwa ASEAN menerapkan good governance. Penerapan good governance merupakan soft absorben. Perusahaan tanpa governance ibarat badan tanpa nyawa. Balance Scored Card akan diterapkan di MEA. Perlu dibangun budaya yang kondusif. "Bank bangkrut karena dicuri pemiliknya, bukan karena persaingan," demikian pesan Muliaman Hadad.

Slide foto-foto selama acara


Slide Ilya Avianti :

klik gambar untuk memperbesar




www.NOMagz.com

Tidak ada komentar: