Jumat, 04 Maret 2016

Sosialiasi "LIPI Temukan Teknologi Plastik Ramah Lingkungan"

Sosialisasi Hasil Penelitian
"LIPI Temukan Teknologi
Plastik Ramah Lingkungan"


Waktu : 
Kamis, 03 Maret 2016 

Tempat : 
Media Center LIPI, Sasana Widya Sarwono, 
Jl. Gatot Subroto Kav. 10 Jakarta 

Konsumsi plastik di Indonesia per kapita sudah mencapai 17 kg per tahun dengan pertumbuhan konsumsi mencapai 6-7 % per tahun. Indonesia bahkan sudah menjadi negara terbesar ke-2 di dunia yang membuang sampah plastik ke lautan. Sampah plastik ini dapat berubah menjadi mikroplastik yang dapat terapung di lautan dengan ukuran lebih kecil dari 1 mikron. 
Bahan ini menjadi berbahaya bila masuk ke dalam rantai makanan melalui ikan, biota laut, hingga masuk ke dalam tubuh manusia. Merespon hal tersebut Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) telah menemukan inovasi teknologi untuk meminimalisir permasalahan lingkungan akibat sampah plastik yang akan diulas dalam Sosialisasi Hasil Penelitian LIPI. 

Pembicara : 
  • Dr. Eng. Agus Haryono (Kepala Pusat Penelitian Kimia LIPI) 
  • Edi Yoso

Moderator :
Isrard, M.H. (Kepala Bagian Humas LIPI) 


Ulasan redaksi :

Dr. Eng. Agus Haryono
Plastik terbuat dari minyak bumi melalui proses polimerisasi dimana ikatan kimia pada polimer tersebut sangat kuat dan sulit untuk diputuskan. Dibutuhkan puluhan hingga ratusan tahun untuk mengurai sampah plastik yang ada di alam dan menjadi semakin sulit akibat penambahan berbagai bahan kimia lain seperti plasticizer (pelentur); antioksidan, stabilizer ataupun adiktif lain.
Pemakaian plastik yang salah dan tidak sesuai peruntukannya berpotensi membahayakan kesehatan manusia.Pelbagai jenis bahan kimia tambahan serta monomer tersisa yang tidak bereaksi pada plastik dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti penyakit kanker, gangguan reproduksi, radang paru-paru, dan sebagainya. Ada kejadian sayuran yang tercemar dioxin di Jepang. Dioxin menyebabkan penyakit kanker.Harga plastik biodegradable di Belanda adalah 8x lebih mahal dibanding plastik non degradable.
Beliau membentuk konsorsium plastik yang terdiri 11 anggota.Bukan hanya bakteri Pseudomonas aeruginosa dan jamur Aspergillus niger yang dapat mengurai plastik.Pusat Penelitian Kimia LIPI sudah berusaha membuat berbagai inovasi teknologi untuk mengatasi masalah limbah plastik. Yaitu plasticizer turunan minyak sawit; Bioplastik; serta Mobile Insenerator.

Edi Yoso
Dampak negatif mikro plastik pada tanaman tidak tampak jelas seperti pada hewan. Meski demikian mikro plastik dapat terserap ke tanaman yang bersifat karsinogenik.Limbah plastik berpotensi sebagai karsinogenik golongan I yang menyebabkan gangguan hormonal, kelamin ganda, dan jumlah sperma menurun, serta gangguan paru-paru.
Ada perbedaan pendapat tentang Oxo-Degradable dengan Biodegradable yang keduanya 'dianggap' ramah lingkungan.Pemakaian kantung plastik berbayar hanya merupakan 5% dari total pemakaian plastik.Perlu edukasi kepada masyarakat agar lebih bijak memakai dan cara membuang plastik.

Slide foto-selama acara


Slide Dr. Eng. Agus Haryono :

klik gambar untuk memperbesar


















www.NOMagz.com

Tidak ada komentar: