Minggu, 13 Maret 2016

Diskusi "Nasib Trisakti dan Nawacita?"

Diskusi
"Nasib Trisakti Dan Nawacita?"



Waktu :
Minggu, 13 Maret 2016

Tempat :
Cafe Dua Nyonya, Cikini

Pembicara :
  1. Prof Margarito Kamis (Pakar Hukum Tatanegara)
  2. Ari Aryanto (Direktur Partisipasi Indonesia)

Penyelenggara :
Ikatan Wartawan Online (IWO)


Ulasan Redaksi :

Ari Aryanto
Bagaimana program pemerintah, bagaimana pemerintah yang menjalankan amanah, bagaimana budaya kekuasaan?
Tantangan juga berat karena harapan masyarakat yang tinggi.Bagaimana menghadirkan modal asing masuk ke Indonesia. Kepuasan investor asing khususnya Inggris turun dari 87% menjadi 70%. Pemerintah mengandalkan kuantitatif bukan kualitatif. Banyak kebijakan dibuat tapi implementasi sulit.Pasca KTT OKI justru konflik meningkat di Timur Tengah. Antar Israel-Palestina. Arab Sudi-Iran.Tantangan dalam negeri sejak pemerintah Jokowi, soliditas kekuasaan dipertanyakan. Kepemimpinan yang kurang baik menyebabkan kegaduhan.Kegaduhan untuk membantu advokasi kebijakan makro dan mikro. Menteri Perindustrian vs Menteri Perdagangan. Menteri Perdagangan vs Menteri Pertanian.Menteri Kelautan dan Perikanan vs Menteri Perdagangan.Menteri ESDM vs Menko Maritim & SD. Kegaduhan menjadi advokasi untuk kepentingan nasional. Dan pintu masuk partisipasi masyarakat.Kasus Blok Masela. Terjadi anomali. Kegaduhan disebabkan Jubir Presiden. Dan adanya juru bicara menandakan bahwa presiden sudah menyerah.
Ari juga mempermasalahkan berganti namanya Kabinet Trisakti menjadi Kabinet Kerja.

Prof Margarito Kamis
Realitas ketatanegaraan. Kampanye adalah satu hal. Setelah memerintah adalah hal lain.Pemerintah/presidenlah yang bermasalah. "Masa presiden tidak tahu menterinya berkelahi ?" katanya. Kerja presiden adalah memberi instruksi/direction bukan imbauan.Presiden belum teruji menangani masalah besar. Kemampuan menterinya lebih tinggi dari presiden.


Slide foto - foto selama acara
 

NOMagz.com

Tidak ada komentar: