Selasa, 29 Maret 2016

Seminar Publik "Meninjau Kepentingan Indonesia Dalam Trans-Pacific Partnership. Belajar Dari Pengalaman Negara Lain"

Seminar Publik
"Meninjau Kepentingan Indonesia
Dalam Trans-Pacific Partnership.
 Belajar Dari Pengalaman Negara Lain"



Waktu :
Senin 28 Maret 2016

Tempat :
Auditorium CSIS. Gedung Pakarti Centre, Lantai 3,
Jl. Tanah Abang 3 No. 23-27. Jakarta

Pembukaan :
Philips J. Vermonte (Direktur Eksekutif CSIS)

Keynote Speech :
Thomas Trikasih Lembong (Menteri Perdagangan)

Pembicara :
  • Vo Tri Thanh (Vice President, Central Institute for Economic Management, Vietnam)
  • Dato' Steven CM Wong (Deputy Chief Executive, Institute of Strategic and International Studies Malaysia)
  • Todd Dias (Bidang Ekonomi, Kedutaan Besar Australia)
  • Hariyadi B. Sukamdani (Ketua Umum , Asosiasi Pengusaha Indonesia)
  • Philips J. Vermonte (Direktur Eksekutif CSIS)

Moderator :
Yose Rizal Damuri (Ketua Departemen Ekonomi, CSIS)


ULASAN REDAKSI :

Sambutan :
Philips J. Vermonte
CSIS memberikan kajian kepada pemerintah tentang tentang TPP. Kini pemerintah cenderung inward looking karena menurunnya ekonomi global. Bagaimana Indonesia mengambil manfaat dari kerjasama global; termasuk TPP.

Keynote Speech :
Thomas Trikasih Lembong
Mau tidak mau sadar tidak sadar kita harus bersikap dan pro-aktif; strategis dan taktis. TPP ini baru; benar-benar dari nol. Minggu ini penting untuk kajian dan diskusi publik, mengajak berbagai kalangan; dan termasuk mengajak 5 universitas. Perspektif yang tepat untuk mencari jawaban yang benar.
Kacamata mana yang tepat akan kita pakai.
I. Mikro
III. Future oriented
III. Kaca mata geopolitik dan regional-global.
TPP ini dipimpin USA yang american centris. Mikro bukan makro. Pengusaha cenderung oprtunis.Australia unggul di pembibitan sapi, Indonesia unggul di penggemukan dan pengolahan yang perlu banyak air. Mahasiswa Indonesia memilih ke Australia sebagai pilihan pertama untuk kuliah di luar negeri. Persaingan global adalah analogi persaingan usaha (Indonesia incorporated) Expertise dimiliki oleh Eropa; USA dan Japan. Peternakan; tekstil; sepatu; house-care.Secara makro banyak pejabat mantan pengusaha. Di tahun 2000an TV, Stereo Player, masih berukuran besar; kini ukurannya cenderung kecil. Hal terpenting adalah imajinasi masa depan. Sudah ada Genetic Modifid Object di sektor Perternakan dan pertanian.
Di Geopolitic, salah satu sumbangan pemerintah Jokowi adalah identitas nasional dan ASEAN. Yakin Indonesia akan dominan di ASEAN.Jepang, Korea Selatan, Singapore ber orientasi Anglo Saxon (USA) Business model Singapore vs Tiongkok. Di Singapura BUMN menjadi perhatian. Di Tiongkok para pengusaha bekerja sama dengan pemerintahnya. Choose the right question.Budaya USA individualis. Budaya Asia (Asia Timur) cenderung komunitarian.

Vo Tri Thanh (Diganti oleh Dubes Vietnam)
Perbedaan ukuran ekonomi Indonesia 4x GDP Vietnam. Keterbukaan ekonomi Vietnam lebih terbuka dibanding ekonomi Indonesia. Dalam 10 tahun terakhir Vietnam aktif di perundingan TPP.

Dato' Steven CM Wong
Mahatir dan Anwar Ibrahim tidak setuju Malaysia bergabung dengan TPP. What is Indonesia national interest? Identity; security/Sovereignity; Social welfare; economic prosperity. Yang terutama pengaruhnya terhadap kesempatan kerja. Costs of Non-participation. Bumiputra policy ?; acceptable labor standard.

Todd Dias
Mengapa Australia bergabung ke TPP? Awalnya 8 negara yang gabung TPP. Kita harus berpikir tentang masa depan. Berharap semua negara-negara Asia-Pasifik bergabung ke TPP.Setiap 6 bulan ada pembahasan di Australia tentang TPP. Kebanyakan tidak setuju dengan perdagangan bebas. Hilangnya kontrol negara atas sektor publik (listrik; air).
Dominasi perusahaan asing dalam pengadaan barang/jasa. Hilangnya akses terhadap obat-obat murah. Bagaimana Australia bisa punya hak di sektor kesehatan. Awalnya Australia tidak akan bergabung ke TPP jika harus mengubah sistem kesehatannya.Manfaat ekonomi memang ada kalau Australia bergabung.

Yos Adiguna Ginting
Menggantikan Hariyadi B. Sukamdani, Ketua Umum , Asosiasi Pengusaha Indonesia.
1. Market Access. Mau defensive atau offensive.
2. Meliberasi jasa.
Sektor kreatif Indonesia punya potensi, misal fashion. 9,5% datang dari cukai  tembakau. Hambatan tarif karena alasan HAM; Lingkungan Hidup; kesehatan. Pelajari, pahami, beri masukan untuk mengkaji TPP.

Philips J. Vermonte
1. Pengalaman kita sama dengan Malaysia. TPP sebenarnya bukan inisiatif USA.
2. Pemerintah SBY tidak terlalu berminat masuk TPP. Australia Ikut dalam setiap negosiasi. Sehingga ikut menyusun aturan-aturan TPP
3. The costs of not joining.Usaha USA untuk mencari jalan keluar kemacetan perundingan di WTO.TPP mendorong adanya market driven.
4. Konsekuensi geo-economy dan geopolitics.
TPP merupakan aspek strategic USA. Incremental liberalization demi efisiensi. TPP menjadi template perdagangan. Bila Indonesia tidak bergabung TPP kita kalah bersaing dengan Malaysia dan Vietnam. Bola di tangan USA, karena Congress masih belum meratifikasi TPP. Filipina dan Thailand serius ingin bergabung dengan TPP.

Slide foto - foto selama acara


Slide Dato ' Steven CM :

klik gambar untuk memperbesar








Slide Dubes Vietnam :

klik gambar untuk memperbesar




Slide Yos Adiguna Ginting :

klik gambar untuk memperbesar





www.NOMagz.com

Tidak ada komentar: