Kamis, 03 Maret 2016

Diskusi Publik "Institusi dan Regulasi : Merancang Tata Kelola Kelautan Nasional"

Diskusi Publik
Institusi dan Regulasi :
Merancang Tata Kelola Kelautan Nasional



Waktu :
Rabu,2 Maret 2016

Tempat :
Auditorium CSIS, Gd. Pakarti Center,
Jl.. Tanah Abang III Jakarta

Sambutan Pembuka :
Dr. Philips J. Vermonte (Direktur Eksekutif, Centre for Strategic and International Studies)

Sambutan Utama :
Duta Besar Arif Havas Oegroseno (Deputi I Bidang Kedaulatan Maritim, Kementerian Koordinator Maritim dan Sumber Daya)

Sesi 1
Tata Kelola Kelautan :
Pembenahan Institusi


Moderator :
Dr. Philips J. Vermonte (Direktur Eksekutif, Centre for Strategic and International Studies)

Pembicara :
  1. Ibu Endah Murniningtyas (Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam, Bappenas) 
  2. Prof. Rokhmin Dahuri (Guru Besar, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor)
  3. Siswanto Rusdi (Direktur Eksekutif, National Maritime Institute)

Sesi 2
Tata Kelola Kelautan :
Regulasi Terkait Keamanan dan Keselamatan


Moderator :
Bapak Gilang Kembara (Asisten Peneliti, centre for Strategic and International Studies)

Pembicara :
  1. Brigjen. Pol Satria F. Maseo (Deputi Kebijakan dan Strategi, Badan Keamanan Laut)
  2. Kapten Karolus G. Sengadji (Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai, Kementerian Perhubungan)
  3. Siswanto Rusdi (Direktur Eksekutif, National Maritime Institute)

Sesi 3
Tata Kelola Pelabuhan :
Regulasi, Infrastruktur dan Potensi Niaga


Moderator :
Dr. Raymond Atje (Senior Fellow, Departemen Ekonomi,Centre for Strategic and International Studies)

Pembicara
  1. Bapak Dede R. Martin (Plt. Direktur Utama, PT Pelabuhan Indonesia II)
  2. Dr. Subandono Diposaptono (Direktur Tata Ruang Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, Kementerian Kelautan dan Perikanan
  3. Dr. Titik Anas (Pendiri Rumah Riset Presisi Indonesia)

Sesi 4
Kerja Sama Maritim Internasional 


Moderator :
Ibu Lina Alexandra Peneliti Senior, Centre for Strategic and International Studies

Pembicara :
  1. Bapak Fikry Cassidy (Kepala Pusat P2K-ol, Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan, Kementerian Luar Negeri)
  2. Dr. Son Diamar Anggota (Dewan Kelautan Indonesia)
  3. Dr. Senia Febrica (pengajar, Pelabuhan dan Keamanan Maritim, Pusat Kajian Wilayah Amerika, Universitas Indonesia)



ULASAN Redaksi :

Sesi 1
Menurut Philips J Vermonte, moderator sesi 1, Pemikiran strategis itu harus menyentuh aspek paling bawah, yakni grass root. Mungkin kita kekurangan kultur pemikiran strategis.
Pembicara pertama, Endah Murningtyas mengatakan bahwa perlunya p
embenahan institusi. "Pengkotak-kotakann masih tejadi," katanya.
Rokhmin Dahuri
Hampir sektor kelautan input produksinya dari dalam negeri. Output nya luar negeri. Implikasi dari terlambatnya indonesia mengurus kelautan ada beberapa., misalnya biaya logistik yang besar. Indonesia harus punya leader yang tidak biasa. Ekonomi kelautan adalah seluruh kegiatan perekonomian yang berlangsung di area laut, termasuk pesisir. Meminta pemerintah mengeksplorasi sektor2 kelautan yang belum tergarap.
Siswanto Rusdi
Cuma indonesia yang memakai istilah Poros Maritim Dunia. Karena menggunakan istilah baru, maka menimbulkan persoalan baru. Misalnya masalah kelembagaan. Menurut Rusdi, sebenarnya tidak diperlukan menko kemaritiman. Namun karena selama kampanye banyak suara yang menyuarakan hal tersebut, maka terbentuklah kementerian tersebut.

Sesi 2
Brigjen Satrio F. Maseo
Masih banyak yang harus dibenahi dalam hal keamanan dan pengamanan laut. Sampai sekarang belum ada satupun sistem yang menjamin keamanan laut.
Kapten Siswanto Rusdi
Secara bercanda mengatakan bahwa di negara kita kapal patrolinya lebih banyak dari kapal perikanannya. Kita harus mendorong Ocean Policy, baik yang bersifat teknis maupun strategis. Sudah saatnya presiden mengendalikan sendiri sektor kemaritiman.

Sesi 3
Dede R. Martin
Pelabuhan merupakan bagian penting Pelabuhan-pelabuhan sudah diperbaiki. Misalnya Tanjung Priuk dam lain-lain.
Titik Anas
Infrastruktur Indonesia masih lebih buruk dibanding negara-negara tetangga. Hanya saja peraturan belum bisa dijalankan antara lain karena kosesinya belum jelas. Index logistik kita masih harus diperbaiki lagi. Logistik bukan hanya penting untuk pelabuhan, namun juga untuk perdagangan.

Sesi 4 
Fikry Cassidy
Kerjasama internasional harus didasarkan pada kebutuhan , dan kapasitas yang dimiliki indonesia. Diplomasi maritim mempunyai 3 aspek, yakni : 
1. Kedaulatan 
2. Keamanan maritim 
3. Kesejahteraan maritim
Son Diamar 
Mengharapkan indonesia menjadi singapura baru. Indonesia bisa mempunyai 4 Singapura besar dan 12 Singapura kecil. "Indonesia seluas Eropa lho, ujarnya. " Harus ada pengelolaan wilayah-wilayah dan pusat-pusat. Menurut Son, tugas menko adalah menciptakan "outcome", bukan " output".
Senia Febrica 
Kapal kapal yang masuk Indonesia ada sekitar 3 juta kapal. Mempertanyakan sejauh mana perjanjian-perjanjian internasional membantu Indonesia dalam pengelolaan lautnya. 

Slide foto - foto selama acara

NOMagz.com

Tidak ada komentar: