Minggu, 13 Maret 2016

Diskusi Budaya Humor "Humor Masa Kini"

Diskusi 
Budaya Humor
"Humor Masa Kini" 



Waktu :
Jumat 11 Maret 2016

Tempat :
Galeri Indonesia Kaya,
Grand Indonesia, West Mall Lt. 8, Jalan MH Thamrin No. 1, Grand Indonesia, DKI Jakarta.

Pembicara :
  • Jaya Suprana (Budayawan)
  • Arswendo Atmowiloto (Wartawan dan sastrawan)
  • Deddy Gumelar/Miing Bagito (Pelawak)

Moderator :
Seno Gumira Ajidarma

Sambutan :
Danny Septriadi (Presiden Institut Humor Indonesia Kini)

Sambutan :
Darminto (Pendiri Institut Humor Indonesia Kini)


ULASAN Redaksi :

Arswendo Atmowiloto
Kini siapapun bisa jadi pelawak; tanpa memperhatikan kostum."Kalau Ahok menang Pilkada 2017 Ratna S jalan telanjang di Monas. Ini bukan humor tapi horor".Sejak adanya TV grup lawak cenderung pecah dan atau bubar.Sosial media jadi satu-satunya medium yang bisa menerima humor.1950an stand up comedy lahir di USA.Dipentaskan dari kafe ke kafe. One night stand memunculkan Mike Tyson sebagai pelawak.Short course comedy banyak.Teater diajarkan di akademik sebagai folklore communication.
Karya seni selalu open ending.Perempuan pelawak sedikit karena ajaran Yahudi yang tidak memberi kesempatan kepada perempuan dalam segala bidang.Generasi lawak akademisi lahir karena jasa Arwah Setiawan, yang berbeda seperti pelawak Srimulat yang non akademis.

Miing Bagito
"Perkenalkan nama saya Miing kalau teman saya dipanggil KPK".Isu kekinian tidak terbatas pada kurun.Puisi, tarian, dan Bagito.Jaman Orba tidak ada pelawak lolos artinya dalam pengawasan/ketangkap.Stand up comedy sudah ada sejak dulu hanya tidak diakomodasi TV, karena jumlah TV belum banyak saat itu.Kedewasaan masyarakat diuji dengan humor. Humor tentang orang Padang/Minang. Tidak ada atlet berprestasi dari suku Minang karena jiwa dagangnya terlalu besar.Harus ada kajian akademik tentang humor, supaya humor bisa lestari.Bagito selalu humor tentang current issue dengan atokannya surat kabar.
Humor adalah komunikasi kalau mau diajarkan bisa disisipkan di fakultas ilmu budaya.James Danajaya mengatakan ibarat katak. Kalau katak dibedah katak mati. Kalau humor dibedah akan hilang lucunya.Sebagai pejabat harus bisa berhumor.Humor bisa digunakan oleh semua profesi.Learning by doing adalah metode Bagito Grup.Ada perbedaan saat menggung dan tidak manggung. Saat manggung adalah beracting.Pelawak itu setingkat dibawah politisi.Lucu sangat dekat dengan kecerdasan.

Jaya Suprana
Humor seperti sex, ada pelakunya.Seni yang paling sulit itu seni humor.Menjadi pelaku humor itu berat dibanding jadi anggota DPR.Profesi pelawak kini jauh lebih berat, karena jaman Orba pelawak memang benar-benar melawak dan pemerintahnya tidak lucu. Kalau kini bagaimana anda bisa bersaing dengan pemerintah yang sangat lucu. Dan lucunya tidak dibuat-buat.Usul humor yang adil dan beradab dijadikan sila keenam dasar negara. Fakultas Humor belum ada di Indonesia, adanya kursus humor. Ada hal-hal di dunia ini yang dilindungi. Humor ibarat kasih sayang; keirian dan lain-lain.Bekerja sama dengan STF Driyarkara untuk gelar S3 filsafat humor.Humor  ada yang lucu dan tidak. Begitu juga lukisan dan musik. Yang membuat lucu dan tidak lucu adalah persepsi pemirsanya.
Dua tahun yang lalu memelopori simposium filsafat dan akan memelopori simposium psikologi.Humor karya budaya yang paling tinggi.Kelemahan penelitian di Indonesia adalah terlalu berpegang pada metodologi sehingga banyak footnote-nya.Plato, Karl Marx dan lain-lain berkarya tanpa terpancang pada metodologi.Humor adalah bermain dengan logika (GM Sudarta-kompas).

Sys NS
Humor adalah kecerdasan, pengetahuan, bakat dan nyali.Kelucuan harus dicari.Kesalahan negara adalah tidak menganggap pelawak sebagai budayawan.Rata-rata pelawak meninggal dalam keadaan miskin.Pelawak perlu manajemen. Seperti di Bagito dan Warkop.Kesenian paling hebat adalah humor.Humor itu luar biasa.
Slide foto - foto selama acara


NOMagz.com

Tidak ada komentar: