Sabtu, 19 Desember 2015

Diskusi Public Akhir Tahun KAHMI "Mengutamakan Gas Untuk Kebutuhan Dalam Negeri"

Diskusi Public
Akhir Tahun KAHMI
"Mengutamakan Gas Untuk
Kebutuhan Dalam Negeri"


Waktu :

18 Desember 2015

Tempat :
KAHMI Center Jl. Turi I No. 14 Senopati Jaksel

Opening speech : 
Prof.Dr. Mahfud MD 


Narasumber : 
  1. Dr. Tumiran, M.Eng (Anggota Dewan Energi Nasional) 
  2. Kementerian ESDM 

Menurut moderator acara diskusi, potensi gas kita lebih banyak untuk kepentingan jangka pendek. 


Sebelumnya, dalam pidato pembukaannya, Prof. Dr. Mahfud MD mengatakan bahwa ketika menjadi ketua MK, membubarkan BP Migas karena menilai BP Migas menjadi sarang korupsi. "Walaupun itu sulit karena MK tidak bisa membubarkan organisasi. Kita terlalu ketakutan, padahal kalau kita merasa bersih, kita tidak perlu takut," lanjutnya. 

Menurut Mahfud, dikuasai oleh negara artinya :
1. Membuat kebijakan 
2. Mengatur 
3. Mengolah 
4. Mengawasi. 

Bagi Mahfud, kontrak Freeport harus habis Tahun 1991, kontrak Freeport dengan Ginandjar Kartasasmita. Isinya bahwa Freeport bisa meminta perpanjangan sewaktu2, dan harus sesuai UU yang berlaku saat itu (1991). 
"Jadi sulit Indonesia lepas dari jeratan semacam ini", lanjut Mahfud. 

Sementara pembicara perwakilan dari kementerian ESDM menyatakan bahwa di dalam Rumah Kedaulatan energi selalu menjamin ketersediaan energi. Manfaat energi lebih mendorong perekonomian, melebihi manfaat pada negara. Mengubah energi sebagai komoditas menjadi energi sebagai driver ekonomi. Bertahun-tahun subsidi BBM menjadikan ekonomi tidak seimbang. 
"Potensi kita sangat besar, namun ini semua tidak murah dan membutuhkan dukungan semua pihak. Harga gas akan dievaluasi. Yang harganya terlalu tinggi akan dikurangi," tambahnya. 


Tumiran 
Pernah mengusulkan agar gas tidak dijual mentah ke luar negeri, tapi diolah dulu di dalam negeri. Jangan lagi menjadi energi sebagai komoditas, tapi jadikan product knowledge sebagai produk negara Indonesia memerlukan payung politik, agar product knowledge bisa berkembang. . "Harus ada sinergi antara gas dan listrik. Bila tidak ada listrik, gas tidak akan jalan," lanjutnya. 

Sementara pembicara ketiga mengharapkan agar gas bisa menumbuhkan swasta swasta nasional

Slide foto-foto selama acara


www.NOMagz.com

Tidak ada komentar: