Selasa, 29 Desember 2015

Catatan Akhir Tahun DPP PKB "Refleksi Kebijakan Ekonomi 2015 dan Proyeksi Ekonomi 2016 Pemerintahan Jokowi - JK"

Catatan Akhir Tahun
DPP PKB
"Refleksi Kebijakan Ekonomi 2015
dan Proyeksi Ekonomi 2016
Pemerintahan Jokowi-JK"


Waktu :

Senin, 28 Desember 2015

Tempat :
DPP PKB. Jl. Raden Saleh nomor 9. Jakarta Pusat
 

ULASAN :

Muhaimin Iskandar 
Semoga 2016 semakin maju, adil makmur sejahtera. Tahun 2015 menghadapi tantangan. Pertumbuhan ekonomi, kondisi politik hiruk pikuk. Mainstraim kekuatan politik ada di pemerintahan. Apa saja didukung. Dukungan masyarakat dan politisi belum termanfaatkan dengan baik. Antar anggota kabinet gaduh. Faktor eksternal global. Penyerapan anggaran yang tidak optimal. 2015 periode tidak mudah bagi pemerintahan Jokowi-JK. PKB tetap berkontribusi dan mendukung Pemerintah. Ini adalah sumbangsih PKB. 

Beberapa catatan ekonomi :
  1. Pertumbuhan ekonomi kwartal III 2015 sebesar 4,71%. Kwartal 4 juga sekitar 4.5-4,7%. Dengan demikian pertumbuhan ekonomi 2015 berkisar 4.7%. 
  2. Inflasi kurang dari 4%. 
  3. Nilai tukar Rupiah. Terjadi 4x deflasi yang berarti daya beli turun. Nilai tukar rupiah turun terhadap USD; tapi tidak dimanfaatkan untuk meningkatkan ekspor komoditas. Karena terjadi penurunan harga komoditas global. 
  4. Delapan Paket Ekonomi lebih untuk jangka menengah dan jangka panjang. Investasi untuk skala besar. Mencegah capital outflow. 
  5. Kebijakan fiskal tidak mencapai sasaran . Penerimaan negara tidak tercapai. Defisit hampir 3%. Hutang luar negeri tinggi. 
  6. Masalah krusial penerimaan pajak yang tidak tercapai. Hanya 80% dari target yaitu RP 1035 T. 
  7. Pos Penerimaan bukan pajak sektor kelautan yang targetnya RP w,e triliun hanya tercapai RP 40 miliar.
  8. BI menganut regim suku bunga tinggi. Alasan BI untuk menahan penurunan rupiah. Dan hanya kuras cadangan devisa. 
  9. Pemerintah harus meningkatkan daya beli masyarakat. Harus menetapkan harga BBM dan PLN yang pro rakyat. 

Proyeksi 2016 dan saran :
  1. Tahun2016 pertumbuhan ekonomi terutama ditopang konsumsi masyarakat. Masyarakat Ekonomi ASEAN akan meningkatkan persaingan sesama negara ASEAN. Pertumbuhan ekonomi 5%. Pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. Mengurangi kesenjangan. 
  2. Penerimaan pajak ba kebijakan yang diambil berefek multiplier. 
  3. Revisi target penerimaan pajak 2016; naik 7 % yaitu RP 1.107,8 Triliun. 
  4. Sektor moneter usul BI rate 5%. 
  5. Menentukan investasi mana yang bermanfaat bagi masyarakat, investasi yang berasal dari hot money tidak banyak manfaat. Penyerapan tenaga kerja. 
  6. Rencana menaikkan tarif listrik 450VA - 900VA dibatalkan. Perlu tetap ada subsidi. 
  7. Sektor pertanian adalah ruh bangsa. Pemerintah segera menjadikan Bulog sebagai lembaga yang lebih kuat. Sebagai stabilisator harga beras. Jadikan Badan Ketahanan Pangan Bulog membeli langsung ke petani. Sektor perikanan harus terus dijaga. 
  8. PKB akan terus berusaha pertanian dan perikanan menjadi sektor andalan. Dirikan Badan Karantina Nasional langsung dibawah Presiden.


Slide foto-foto selama acara

NOMagz.com

Tidak ada komentar: