Senin, 25 Januari 2016

Peresmian "Rumah Pergerakan Griya Gus Dur "Membangkitkan Negeri"

Peresmian
Rumah Pergerakan
Griya Gus Dur
"Membangkitkan Negeri”


Waktu :

Minggu, 24 Januari 2016

Tempat :
Rumah Pergerakan Griya Gus Dur,
Jalan Taman Amir Hamzah 8, Menteng Jakarta Pusat 10320 


Rumah di Jalan Taman Amir Hamzah 8 ini menyimpan sejarah penting perjuangan bangsa Indonesia. Sejak menjadi kediaman keluarga KH Abdul Wahid Hasyim, ayahanda KH. Abdurrahman Wahid, rumah ini menjadi rumah perjuangan dan pergerakan. KH Wahid Hasyim dicatat sebagai salah satu pendiri bangsa. Ia menteri agama pertama Republik Indonesia. Rumah itu menjadi tempat bertemu dan berdiskusi tokoh-tokoh perjuangan. 

Sepeningggal Kyai Wahid, Nyai Solichah Wahid Hasyim, ibunda Gus Dur, melanjutkan perjuangan ini dengan menjadikan rumah ini sebagai “pangkalan” para aktivis kebangsaan. Peresmian Griya Gus Dur bakal menandai sejumlah tonggak penting mewujudkan rumah pergerakan: peluncuran gusdur.net dan peluncuran Lumbung Amal Gusdurian. Di Griya Gus Dur kelak akan bermarkas sejumlah lembaga pelanjut perjuangan Gus Dur: The Wahid Institute (kelak berubah nama menjadi Wahid Foundation), Yayasan Bani KH Abdurrahman Wahid (yang menaungi Sekretariat Nasional Jaringan GUSDURian Indonesia, Abdurrahman Wahid Center for Interfaith Dialogue & Peace at University of Indonesia, Jaringan Kios Rakyat, dan Pojok Gus Dur), Yayasan Teman Bangkit, dan Positive Movement. 

Pada perhelatan ini keluarga Almarhum KH Abdurrahman Wahid juga akan memberikan “Gus Dur Award 2016” kepada tiga orang tokoh sebagai bentuk apresiasi dan penghormatan atas kiprah dan kontribusi mereka yang selaras serta sejalan dengan nilai-nilai, pemikiran, dan keteladan Gus Dur.

Peluncuran Griya Gus Dur akan dihadiri berbagai kalangan, dari tokoh bangsa, tokoh pemerintahan, tokoh lintasiman, aktivis masyarakat sipil, kelompok dampingan, dan kalangan umum. Beberapa tokoh yang direncanakan hadir di antaranya tokoh ulama sekaligus budayawan KH. Ahmad Mustofa Bisri, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama, tokoh lintasiman Frans Magnis Suseno, budayawan Jaya Suprana, dan mantan Sekretaris Negara era Gus Dur Bondan Gunawan. 

Kehadiran Bapak/Ibu/Saudara/Saudari akan menambah semangat kami untuk terus melanjutkan perjuangan KH. Abdurrahman Wahid. Atas nama Keluarga Almarhum KH Abdurrahman Wahid (Shinta Nuriyah beserta empat orang putri, Alissa Wahid, Yenny Wahid, Anita Wahid, dan Inayah Wahid).


ULASAN Redaksi

Sambutan Putri Gus Dur Anita Wahid
Menjelaskan alasan peresmian Rumah Pergerakan: Griya Gus Dur. Serta Visi dan Misi Gus Dur. Tokoh-tokoh yang mendapatkan Gus Dur Award. Kategorinya Agama; Sosial Budaya; politik dan Pemerintahan. Alisa Wahid. 
Alasan pemberian Gus Dur Award. Yang selaras nilai dan keteladanan Gus Dur. Ada 3 kategori. Tokoh agama, tokoh sosial budaya, tokoh politik dan pemerintahan. Tokoh agama Mustofa Bisri, tokoh sosial budaya Sutanto (Tanto Mendut), penggagas Festival Lima Gunung, tokoh politik dan pemerintahan Basuki Tjahaja Purnama. Gubernur DKI Jakarta. 

Mustofa Bisri
Gus Dur yang mengajarkannya hal kemanusiaan. Jadi beliau murid Gus Dur. 

Tanto Mendut
Ketemu Gus Dur pertama kali di TIM. Karena Gus Dur tidak memberikan pegangan apapun. Istrinya Katolik. Rela ke neraka kalau istrinya masuk neraka. Pengagum orang Jombang dan orang Magelang. Syiah tidak pakai BH dan salamnya berciuman. 

Basuki Tjahaja Purnama
Orang yang mengkafirkan orang yang tidak bisa baca Al Quran berarti lebih menghargai Al Quran daripada Tuhan. Orang yang mengkafirkan bukan Islam berarti dia lebih mengutamakan agama daripada Tuhan. 

Talk Show Keluarga Gus Dur
Shinta Nuriah Yayasan Puan Amal Hayati. Puan = pesantren untuk perempuan. Untuk perempuan korban kekerasan di berbagai latar belakang dan etnik. Memperjuangkan keadilan bagi perempuan Tionghoa. Misal ada yang mau disuntik mati oleh suaminya yang selingkuh. Koma 18 jam. Suaminya mau membawanya ke RSJ. Dan ada dokter menggugurkan kandungan istrinya tanpa anestesi. Ada kegiatan di beberapa kota. Misalnya Cipasung, Indramayu, Sumenep, Probolinggo, Jember, Lombok. Forum kajian kitab Kuning. Bisa memberikan kemaslahatan bagi masyarakat, terutama perempuan. 

Yenny Wahid 
The Wahid Institute akan diubah namanya menjadi Wahid Foundation. Untuk pemberdayan ekonomi masyarakat. Pelatihan pengelolaan keuangan. Pemberdayaan ekonomi dan nilai toleransi. Counter narasi terhadap intoleransi. Berpikir baik terhadap sesama. Mengkampanyekan Pancasila dengan alat permainan untuk anak. Pelatihan konten-konten melaluia social media bekerja sama dengan Google dan Twitter. Hiburan band "Marjinal"


Slide foto-foto selama acara


...

Tidak ada komentar: