Kamis, 21 Januari 2016

Diskusi Tempo Institute "Mengenang Ben Anderson : Membedah Imajinasi KeIndonesiaan"

Diskusi Tempo Institute
Mengenang Ben Anderson :
Membedah Imajinasii KeIndonesiaan


Waktu :

Rabu, 20 Januari 2016

Tempat :
Gedung TEMPO, Jl. Palmerah Barat No. 8, Jakarta Barat

Narasumber :
  1. Goenawan Mohamad (Jurnalis Senior) @gm-gm
  2. Amrih Widodo (Pengajar Bahasa dan Budaya Indonesia di Australian National University), 

Moderator :
Sandra Hamid 

Penyelenggara : 
  • TempoInstitute
  • Forum Nulistik
  •  
     

@TempoInstitute: Indonesianis besar Ben Anderson wafat di Batu, Jawa Timur, pada usia 79 tahun. #DiskusiNulistik #Tempo45 
@Nulistik @TempoInstitute: Ia seorang yang begitu cinta kepada Indonesia. #DiskusiNulistik #Tempo45 
@Nulistik @TempoInstitute: Ia banyak memberikan sumbangan kepada Indonesia #DiskusiNulistik #Tempo45 
@Nulistik @TempoInstitute: Membongkar dasar-dasar legitimasi pendirian Orde Baru #DiskusiNulistik #Tempo45 
@Nulistik @TempoInstitute: Ben adalah peneliti yang memiliki tempat & pesona tersendiri dalam membaca sejarah modern Indonesia. #DiskusiNulistik #Tempo45 
@Nulistik @TempoInstitute: Ia pernah dicekal selama 27 tahun #DiskusiNulistik #Tempo45 
@Nulistik @TempoInstitute: Ia dianggap membahayakan karena pembacaannya atas pristiwa pembunuhan jenderal pada 1965 beda dengan versi pemerintah Orba #DiskusiNulistik #Tempo45 
@Nulistik @TempoInstitute: Masa-masa itu, Ben sangat merindukan Indonesia, tapi terbentur daftar hitam #DiskusiNulistik #Tempo45 
@Nulistik @TempoInstitute: Pernah ia coba masuk pada 1983 karena telah mendapat izin resmi KBRI di Amerika #DiskusiNulistik #Tempo45 
@Nulistik @TempoInstitute: untuk mghadiri konferensi sastra & bahasa Asia Tenggara di Jakarta #DiskusiNulistik #Tempo45 
@Nulistik @TempoInstitute: Tapi, baru beberapa menit menjejak Bandar Udara Kemayoran, ia diminta hengkang saat itu juga #DiskusiNulistik #Tempo45 
@Nulistik @TempoInstitute: Ben menjadi sosok yang "anti-tata". #DiskusiNulistik #Tempo45 @Nulistik @TempoInstitute: Dalam dunia akademis pun Ben melihat segala sesuatu dari sisi pinggiran, bukan dari perspektif atas #DiskusiNulistik #Tempo45 
@Nulistik @TempoInstitute: Dan "anarkisme" ini memberi kontribusi bagi penelitian Indonesia #DiskusiNulistik #Tempo45 @Nulistik


ULASAN Redaksi : 

Goenawan Mohamad (Jurnalis Senior) 
Cerita perkenalannya dgn Ben melalui Soe Hok Gie dan Ong Hok Ham. Beliau lebih dekat dengan Arif Budiman yang sama-sama kuliah di Fakultas Psikologi UI. Nasionalisme Indonesia adalah nasionalisme terbuka. Nasionalisme bisa juga berbahaya. Contohnya Hitler yang Xenophobia. 
Bangsa adalah kecelakaan sejarah yang datang dari masa lalu yang tidak terbatas. Revolusi pemuda adalah fenomenal. Ben dekat dengan para pemuda (generasi muda). Terbukti kuliah umumnya di UI Depok dan di Surabaya banyak pesertanya adalah orang muda. Kita harus dapat melihat apa yang tidak terlihat oleh mata. Baru membaca Cornell Paper 3 tahun yang lalu. Ben mempelajari bukan hanya mempelajari nasionalisme dari materialisme sejarah; tapi juga aspek budaya dan bahasa. 

Amrih Widodo
Teori menjadi seorang raja Jawa menurut Cornell. Orang Jawa juga rasional seperti orang Barat (bule). Ada hubungan korespondensi yang dekat antar Ben dengan Pramudia Ananta Toer dan Sumaryono (di Rusia). 
Obsesi Ben yang belum terealisasi :
1. Menguak misteri peristiwa 1965. 
2. Memilih penerbit kecil untuk bukunya. 
Reproduksi teks sangat membantu membahas nasionalisme ala kaum Samin.


Slide foto-foto selama acara


NOMagz.com

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Dengar2 ketika Ben Anderson tinggal di Bangkok, dia pernah dituduh memperkosa anak muda. Wah gimana ini..... Kok orang seperti itu masa dikenang. Jadi apa negara...