Kamis, 15 Oktober 2015

Presentasi Hasil Survei ‘Peluang Ahok dan Para Penantangnya untuk DKI 1’

Presentasi Hasil Survei
‘Peluang Ahok dan
Para Penantangnya 
untuk DKI 1’


Waktu : 
Rabu, 14 Oktober 2015 

Tempat :
Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta Pusat, Indonesia

Presentasi oleh : 
Dr. Djayadi Hanan (Direktur Eksekutif SMRC) 

Penanggap : 
  • Eva Kusuma Sundari (Politisi Partai PDI Perjuangan)
  • Akbar Faizal (Politisi Partai Nasional Demokrat)
  • Habiburochman (Politisi Partai Gerindra)

Penyelenggara : 
Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) 


ULASAN :

Survei SMRC berusaha melihat peluang Ahok untuk maju mencalonkan diri kembali sebagai Gubernur DKI dalam Pilkada 2017, serta peluang nama-nama yang selama ini mulai disebut-sebut sebagai calon penantangnya, antara lain Ridwan Kamil, Tri Rismaharini, Boy Sadikin, Bima Arya, dan Sandiaga Uno. 

Lebih jauh, survei turut melihat pendapat publik tentang kepemimpinan Ahok sebagai Gubernur DKI, basis pendukung dan bukan pendukungnya, dan berbagai isu tentang Jakarta yang mendukung dan memperlemah peluangnya; serta juga berbagai kondisi yang mungkin menguntungkan atau memperlemah peluang para kandidat lainnya. 

Pendapat para pembicara

Menurut Eva Kusuma Sundari warga Jakarta ini ambigu. Meski lulusan LN tapi masih mudah terpengaruh isu SARA tanpa bukti. Kalau Ahok menang ini bisa jadi trend maju dari jalur indipenden. Partai harus menyiapkan banyak kader yang berkualitas. Dan partai harus bisa menciptakan gagasan2 positif. Ahok ramah terhadap kapital tapi tidak ramah ke wong cilik. Masyarakat menengah DKI tidak mempersoalkan penggusuran orang miskin. Politik welfare yang perlu dikemukakan saat kampanye di saat kini bukan lagi soal-soal jahilliah. 

Akbar Faisal berpendapat, apakah masyarakat Jakarta benar sudah menentukan pilihan pada Ahok ? Muncul calon Adyaksa Dault dan Sandiaga Uno sebagai pesaing. Baru Nasdem yang menyatakan secara terbuka untuk melakukan penjajagan dan tertarik untuk mendukung Ahok. Ahok punya nyali tanpa memperdulikan pencitraan. Seratus kambing yang dipimpin oleh seekor singa lebih berbahaya daripada seratus singa yang dipimpin seekor kambing. Ahok perlu memperbaiki komunikasi politiknya agar bisa diterima semua pihak. 

Habiburochman beropini bahwa unggul pada awal bagus bagi Ahok. Menilai kinerja Ahok masih sulit karena Ahok menjadi gubernur belum lama. Menilai incumbent juga sulit dibanding yang bukan incumbent.  

Slide foto-foto selama acara


Beberapa Slides :

klik gambar untuk memperbesar







Press Release :

klik gambar untuk memperbesar





www.NOMagz.com

Tidak ada komentar: