Minggu, 24 Mei 2015

Talkshow POLEMIK SINDOTRIJAYA NETWORK "Kejahatan Beras Sintetis"

Talkshow
POLEMIK SINDOTRIJAYA NETWORK
"Kejahatan Beras Sintetis"

Waktu :
Sabtu, 23 Mei 2015

Tempat :

DoubleTree by Hilton Hotel
Jln. Pegangsaan Timur No.17. Cikini (Sebelah Metropole XXI).
Jakarta Pusat



Pembicara:
  • NELLYS SOEKIDI (Ketua PERPADI)
  • NGADIRAN (Sekjen Asosiasi Persatuan Pasar Seluruh Indonesia)
  • YUSNI EMILIA HARAHAP (Dirjen Pengolahan & Pemasaran Hasil Pertanian Kementan)
  • Fajri (BULOG)

Bintang Tamu :
DEWI SEPTIANI (Pengungkap Beras Sintetis)

Moderator : 

Hardy Hermawan (iNewsTV)

Produser : 

Andi Akbar (Sindotrijaya FM)



ULASAN :

DEWI SEPTIANI (Pengungkap Beras Sintetis) menguraikan bagaimana dia menemukan adanya 'beras palsu' yang mengandung plastik: dari tanggal pembeliannya 13 Mei 2015 sejumlah 6 liter dan mulai dimasak oleh adik perempuannya sebanyak 0,5 liter setelah dimasak menjadi bubur dan dimakan, menyebabkan sakit perut.
Pada 18 Mei 2015 dua kali ia mengolah @ 0,5 liter beras menjadi bubur dan buburnya tidak seperti biasa penampakannya; begitu pula saat 2x dia mengolah @ 2 liter beras menjadi nasi uduk, nasi uduk matang baunya tidak normal dan rasanya getir.
Melihat hasil masakan bubur dan nasi uduk yang tidak seperti biasanya beliau memutuskan tidak menjualnya. Karena takut menimbulkan sakit bagi konsumennya: anak-anak sekolah.
Setelah yakin beras yang dibelinya bermasalah, dengan disaksikan awak media dia memasak lagi 0.5 liter beras menjadi bubur; hasilnya buburnya tetap bermasalah.
Kemudian Polisi datang ke rumahnya untuk melakukan pendataan.
Saat dia membeli beras di toko swalayan saat dimasak sukses menjadi bubur dan nasi uduk yang normal. Dimomen inilah dia yakin bahwa beras yang dibelinya 13 Mei 2015 bermasalah. Dia melakukan uji sederhana beras ditaruh di atas setrika panas ada sebagian beras yang menempel di permukaan setrika.
Dia memperkirakan temuan beras palsunya sekitar 30%.
Ciri-ciri beras palsunya kalau dilihat di bawah sinar matahari nampak lebih cerah/bening; lebih ramping bentuknya serta tidak ada guratan.


DEWI SEPTIANI (Pengungkap Beras Sintetis)

NELLYS SOEKIDI (Ketua PERPADI) mengatakan selama 26 tahun bergelut dengan bisnis perberasan, baru kali ini ada kejadian beras palsu. Hal ini menyebabkan penurunan kepercayaan dan penurunan omzet penjualan beras.
Dia mempertanyakan mengapa pelapor adanya beras palsu kok hanya DEWI SEPTIANI padahal pedagang berasnya (Siagian) juga menjualnya ke banyak orang.
Kalau mau menipu campuran 'beras plastiknya' tidak 30%, karena harga plastiknya lebih mahal dari harga beras asli. Jadi dia menduga tidak ada motif ekonomi untuk mencari keuntungan. Dia mengatakan Siagian juga menjadi korban karena toko berasnya ditutup sementara.

NGADIRAN (Sekjen Asosiasi Persatuan Pedagang Pasar Seluruh Indonesia) mengatakan kita semua pedagang harus waspada terhadap barang yang dijual. Dia mentebut makanan yang dijual di sekolah saja bisa mengandung narkoba.
Beliau khawatir pasar tradisional akan ditinggalkan para pelanggannya.
Dia mengatakan ada hikmah dibalik peristiwa penemuan beras palsu ini, yakni mencerdaskan konsumen.
Ia menyebut ada kejadian yang mirip di daerah Tangerang-Banten.

YUSNI EMILIA HARAHAP
(Dirjen Pengolahan & Pemasaran Hasil Pertanian Kementan) menyatakan jika beras palsu ini terbukti maka ini merupakan kejahatan luar biasa.
Dia berterima kasih kepada Dewi Septiani dan media massa.
Selama 30 tahun beliau berkarir di Kementerian Pertanian ini kasus beras palsu pertama baginya.
Dinas Perdagangan Bekasi, BPOM dan semua lembaga pemerintah sudah melakukan koordinasi untuk menuntaskan masalah ini.
BPOM sudah menyerahkan hasil analisanya kepada POLRI.
Dia menekankan prinsip ketahanan pangan dan keamanan pangan.

Fajri (BULOG) mengemukakan tidak ditemukan adanya beras palsu di gudang Bulog. Selama ini Bulog menyerap beras langsung dari para petani atau penggilingan padi jadi kondisinya 'fresh'.
Beliau menyerahkan kepada aparat penegak hukum untuk mengusut kejadian beras palsu ini. Jadi kita tunggu saja.


Slide foto-foto selama acara


www.NOMagz.com

Tidak ada komentar: