Senin, 18 Mei 2015

Diskusi Energi Kita

Diskusi
Energi Kita

Waktu :
Minggu, 17 Mei 2015

Tempat :
Bumbu Desa Cikini, Jakarta

 
Narasumber :
  • Sudirman Said
  • Faisal Basri (mantan Ketua Tim Antimafia Migas alias Tim Reformasi Tatakelola Migas)
Moderator :
Ichan Loulembah
 



ULASAN :

Ada banyak pertanyaan yang belum terjawab pada saat pengumuman pembubaran Petral, pembubaran Tim Reformasi Migas, bahkan ketika memberi keterangan pers setelah bertemu Presiden Jokowi di Istana hari Jumat ini. Termasuk apa yang sesungguhnya terjadi pada Kamis malam hingga Jumat dinihari dalam peristiwa harga BBM Pertamina.

Menteri Sudirman Said berjanji akan blak-blakan dalam diskusi Energi Kita bersama mantan Ketua Tim Antimafia Migas alias Tim Reformasi Tatakelola Migas, Faisal Basri.

Menurut pak Sudirman Said Kementerian ESDM telah merampungkan draf UU Migas; membubarkan keberadaan Petral; serta mengambil alih Blok Mahakam.
Soal subsidi dan penetapan harga BBM kewenangan pemerintah pada produk premium dan solar.
Ide pelayanan satu pintu juga dirampungkan dengan baik dalam waktu dua bulan dan tiga kali rapat.
Bagaimana cara mengakhiri production sharing contract migas juga sudah ada aturannya sehingga tidak menimbulkan keraguan.
Beliau juga mengemukakan perlunya pembenahan sektor hulu maupun sektor hilir migas; bagaimana mendorong investasi agar produksi migas stabil dan bahkan bertambah.
Tiap hari dikeluarkan devisa senilai 160 juta USD atau setara Rp 1,7 triliun untuk mengimpor BBM sejumlah 700.000-800.000 barel.





Dalam tiga bulan terakhir pemerintah telah berhasil menghemat 22 juta USD.
Ada tiga hal yang akan dilakukan: meningkatkan kapasitas penimbunan BBM dari 20 hari menjadi 30 hari; modernisasi kilang minyak; membangun kilang-kilang minyak baru. Sehingga kebutuhan BBM disupply dari kilang dalam negeri.
Kementerian ESDM tidak bisa bekerja sendiri tapi harus bekerja sama dengan berbagai pihak dalam mengurusi industri hulu maupun industri hilir BBM.

Faisal Basri, mantan Ketua Tim Antimafia Migas alias Tim Reformasi Tatakelola Migas, menyampaikan saat ini Kementerian ESDM telah melakukan lelang jabatan strategis di
sektor Migas dan PLN yang dapat diikuti oleh non PNS. 
Dulu persoalan ada di hulu kini saat  menjadi net importer BBM persoalan ada di hilir.
Di negara lain LPG sudah tidak dipakai karena berisiko dan diganti dengan gas rumah tangga menggunakan pipa.
Di Rusia, India, Brzil dan Tiongkok ada intervensi pihak luar dalam pengelolaan BBM. Beberapa contoh negara yang sukses memisahkan kelembagaan BBM dari intervensi pihak luar adalah: Norwegia; Malaysia dan Inggris.
Pemerintah perlu menciptakan iklim investasi yang sehat agar investor mau membangun kilang minyak. Kemudian integrasikan industri petro-kimia untuk menghasilkan bahan baku bagi industri lain.


Slide foto-foto selama acara



Press Release :

klik gambar untuk memperbesar






www.NOMagz.com

Tidak ada komentar: