Minggu, 10 Mei 2015

Launching dan Diskusi Komik

Launching dan Diskusi Komik



Waktu :
Sabtu 9 Mei 2015

Tempat :
Bentara Budaya Jakarta.
Jl. Palmerah Selatan No. 17 Jakarta.

Launching dan Diskusi Komik:  

"Bagas" dan "Komando Rajawali"
 

Narasumber :
  • Edna Caroline (Komando Rajawali)
  • Chris Lie (Bagas)
Moderator: 
Beng Rahadian

Sambutan: 
  • Bob Hasan (Penggagas Bagas)
  • Mayjen TNI (Purn) Zacky Anwar Makarim

Launching dan Diskusi Komik : 

Mahabharata

Narasumber:

  • Apriyadi Kusbiantoro (komikus)
  • Dr. Iwan Gunawan (Pascasarjana IKJ)
  • Stefan (Gatra Pustaka);
  • Seno Gumira Aji Darma (Budayawan)

Moderator: 

Dwi Santosa

Launching dan Diskusi Komik “Mahabharata”

ULASAN :

Narasumber diskusi, Bob Hasan menyebutkan untuk pembinaan atlet selain metode latihan juga perlu gizi makanan yang memadai, serta intelektual.
Jendral Jacky Makarin menekankan perlunya komik untuk melestarikan kepribadian bangsa dengan memapar kan perjuangan pelbagai suku bangsa Indonesia untuk mencapai kemerdekaan.


Di sisi lain Edna Caroline menjelaskan empat orang lakon utama dalam komik "Komando Rajawali", yakni pemarah; penyabar; penakut dan pemberani.
 

Sementara sang moderator, Beng Rahadian menjelaskan perihal tema-tema komik. Komik bisa bertema: nama pahlawan; tempat kejadiannya; bentuk kepahlawananna; serta jenis kulinernya.



Narasumber lainnya, Chris Lie (Bagas) mengatakan bahwa target pembaca komik Bagas adalah yang berusia muda (SD dan SMP). Inti cerita adalah peran Tentara Pelajar dalam perjuangan untuk kemerdekaan.
 

Adapun Dr. Iwan Gunawan mengatakan bahwa menyampaikan pada dasarnya komik merupakan budaya pop. Komik yang paling awal ada di Indonesia adalah "Put On" dengan kualitas gambar yang bagus.
"Dalam sejarah komik indonesia ada sejak tahun 1928 sebagian besar pengarangnya anonim," terangnya.
 

Pengamat senior, Seno Gumira Aji Darma dalam diskusi tersebut membahas isi komik "Mahabharata" tentang alur cerita; plot; mutu gambar.
 

Sementara Apriyadi Kusbiantoro (komikus) menjelaskan bahwa beliau menyukai wayang orang; wayang kulit maupun wayang golek. "Wayang bisa dijadikan sarana untuk bernostalgia," jelasnya lagi.
 

Slide foto-foto selama acara


www.NOMagz.com

Tidak ada komentar: