Minggu, 30 Oktober 2016

Talkshow POLEMIK "MENANTI REVISI UU MIGAS"

Talkshow POLEMIK
"MENANTI REVISI UU MIGAS"



Waktu :
Sabtu 29 Oktober 2016

Tempat :
WARUNG DAUN. Jln. Cikini Raya 26. Jakarta Pusat

Pembicara :
  • Taslim  Z. Yunus (Kepala Humas SKK MIGAS)
  • Dr. Fahmy Radhi, MBA (Mantan Anggota Satgas Anti-Mafia MIGAS)
  • Zulkieflimansyah (Anggota Komisi VII DPR RI)


Ulasan Redaksi :

Taslim Z. Yunus
Tahun 2025 Dewan Enerji Nasional menetapkan kebutuhan enerji 7,49 juta barel BBM, 47% nya dari gas. 3,5 juta barel oil equivalent. Produksi saat ini 2 juta barel. Ada kekurangan 1,5 juta barel. Harus ada perubahan  besar pengelolaan enerji dan ada sense of crisis. Potensi terbesar dari gas. Demand enerji terbesar di Jawa. Supply gas terbesar dari luar Jawa.
Ada masalah infrastruktur. Shippping terminal baru ada satu. Jadi kuncinya adalah eksplorasi. Terjadi defisit replacement  60% per tahunnya. Daya saing kita di Migas makin menurun. Posisi nomor 13 terbawah dari 100 negara yang disurvei.

Taslim Z. Yunus

Dr. Fahmy Radhi, MBA
Revisi UU MIGAS harus mengubah fungsi SKK MIGAS yang lebih sesuai dengan amanah UUD 1945. Opsi pertama menjadikan SKK MIGAS sebagai BUMN. Opsi kedua, melebur SKK MIGAS ke Pertamina; sehingga Pertamina berfungsi sebagai regulator, controller dan operator.
Revisi UU  MIGAS juga mengakomodasi hak daerah dan pembentukan oil fund. Daerah penghasil migas diberi hak dana bagi hasil yang lebih pasti; yang memberi manfaat bagi APBD dan keterlibatan BUMD.

Zulkieflimansyah
Finalisasi revisi atas UU MIGAS 22/2001 akan rampung dalam masa persidangan tahun ini. Dengan penunjukan Ignasius Jonan dan Arcandra Tahar ada angin positif. Berharap ada konsistensi pada kedua orang tersebut. Jangan anti asing. Kita harus menjadi tuan rumah yang baik. 


NOMagz.com

Tidak ada komentar: