Rabu, 05 Oktober 2016

Diskusi YSNB Seri Ke-14 “Penanaman Nilai Keindonesiaan”

Diskusi YSNB 
Seri Ke-14
“Penanaman Nilai Keindonesiaan”



Waktu :
Sabtu, 1 Oktober 2016

Tempat :
Merak Room, Jakarta Convention Center (JCC)
Jl. Gatot Subroto, Jakarta, 10270

Merupakan acara yang digagas oleh Yayasan Suluh Nuswantara Bakti (YSNB) yang dibina oleh Bapak Pontjo Sutowo, Diskusi Panel Serial “Membangun Budaya Bangsa dan Nilai Keindonesiaan Demi Masa Depan Bangsa”, dari bulan Agustus 2015 s/d Desember 2016.

Pembicara :
  • Melly Kiong
  • Dr. Teriska Rahardjo
  • Taufik Bahaudin

Moderator :
Dr. Bambang Pharma


Ulasan Redaksi :

Melly Kiong
"Tur Karakter, Kreativitas Membentuk Karakter Anak di Rumah"
Komunitas Menata Keluarga. eMKa Management. Melly telah menulis 8 buku, selain "TUR Karakter" juga buku berjudul "Mindful Parenting" yang mengandung lima dimensi :
1. Mendengarkan dengan penuh perhatian dan berbicara dengan empati.
2. Tidak menghakimi diri sendiri dan orang lain.
3. Penaturan emosi diri.
4. Adil dan bijaksana.
5. Penuh welas asih.
Menerbitkan buku "Tur Karakter" yang mudah dimengerti, bahasanya sederhana, berisi inspirasi membentuk 23 unsur karakter positif. Proses mendidik lebih penting daripada hasil akhir. Target yang ingin dicapai antara lain, disiplin, rapi, hemat, konsisten, komitmen, bersih, konsekwen, bertanggung jawab, mandiri, kepedulian, gotong royong. Langkah penerapannya dengan contoh nyata/praktek. Dilakukan dengan memberikan label di setiap penyimpanan barang. Misalnya pasta gigi bisa mengucapkan "terima kasih telah menggunakan saya dengan hemat".
Pada westafel diberi label "air yang terbuang sangat berarti bagi warga NTT" Mendidik anak lebih mudah dibanding mendidik orang dewasa/tua. Membeli apa yang dibutuhkan bukan yang diinginkan. Menggunakan kembali amplop bekas. Memperkecil ukuran sampah sebelum diletakkan di tong sampah.

Teriska Rahardjo
"Penanaman Nilai-nilai Karakter Pada Pendidikan Formal, Nonformal dan Informal".
Nilai-nilai karakter -> Filsafah-> Kemdikbud, Yayasan Suluh Nuswantara Bakti. Pendidikan formal terdiri TK, SD, SMP, SMA, SMK, Perguruan Tinggi.
Pendidikan Non-formal terdiri Pesantren, Kursus, Industri. Pendidikan Informal misalnya Seminar, Individual, Masyarakat. Metode Internalisasi Nilai-nilai->Prinsip Dasar, Teori, Pola/Teknik-> Formal berupa Kurikulum dan Model Pembelajaran. Non-formal berupa Paket Belajar Kewirausahaan.
Informal berupa Ceramah, Diskusi dan Kegiatan. Tantangannya, Peluang -> Teknologi Terbarukan. Hambatan-> Tradisional/Tabu. Tiap pelajaran ada kaitannya dengan nilai-nilai karakter. Saat ini ada 58 juta anak sekolah SMA dan SMK. Joyful learning yang kreatif, inovatif dan profesional. Jadilah guru yang baik, atau tidak sama sekali. Dengan mengajarkan jati diri Indonesia, saling membantu, gotong royong. Habit formation.


Taufik Bahaudin
"Penanaman dan Penumbuhkembangan Nilai-nilai KeIndonesiaan Pada Masyarakat Indonesia Dewasa Ini"
Brainware Management, Neuro Management, Neuro Leadership.Mengubah perilaku artinya mengubah rasa. Tantangannya adalah bagaimana membangun shared meaning untuk identifikasi das sollen (expecting values) keIndonesian yang cerdas, dan  menyepakati sebagai shared-values yang menjadi jatidiri untuk menjadi bangsa pemenang dalam persaingan antar bangsa di century of brain and millenium of mind saat ini. Hanya leader yang mampu melakukan perubahan apalagi transformasi. Kualitas perubahan = f (Kualitas Leadership).
Jangan pernah memperdebatkan nilai dan keyakinan. Bangsa ini belum menjadi bangsa pembelajar. Dasar perbedaan budaya tergantung, relasi dengan manusia, makna terhadap waktu, makna terhadap lingkungan. Bagi kita saat ini lebih penting dibanding masa depan, masa depan lebih penting dari masa lalu. Bagi orang Malaysia urutan pentingnya, masa depan, masa kini, masa lalu. Orang USA dan Tionghoa menganggap masa depan yang terpenting.
How You Think - Bagaimana Kita Berpikir. Is How You Act - Terlihat dari Tindakan Kita.
Is Who You Are - Menunjukkan Siapa Kita. Transformasi budaya adalah suatu proses, harus menjadi need, komitmen spiritual, kerja keras, konsisten, persisten, gigih, dan adanya mutual trust and respect, harus dipimpin oleh [SQ Based] natinal leader.

NOMagz.com