Jumat, 28 Oktober 2016

Ceramah dan Diskusi "Apakah Desain Politis ? Mesin Kritik

Ceramah dan Diskusi
"Apakah Desain Politis ? Mesin Kritik"
Bersama :
FRIEDRICH VON BORRIES 
dan HAFIZ RANCAJALE



Waktu :
Rabu, 26 Oktober 2016

Tempat :
GOETHE HAUS, Jakarta

Kita semua memiliki tafsiran atas desain: rancangan obyek-obyek di sekitar kita. Apa yang politis dari hal tersebut? Awalnya tidak ada. Namun desain menjadi politis ketika kita mulai melihatnya secara lebih mendalam dari sekedar rancang bentuk bidang-bidang di sekeliling kita. Friedrich von Borries, arsitek dan profesor Teori Desain di Universitas Seni Rupa Hamburg, berbicara mengenai konsepnya atas desain sebagai sebuah praksis emansipatoris yang berperan untuk memperbaiki taraf kehidupan.
Ceramahnya akan dilanjutkan oleh sudut pandang Hafiz Rancajale atas pertanyaan yang sama. Apakah desain politis di Indonesia? Bila ya, dalam cara apa? Penjelasan apa yang diperoleh dari sebuah desain tertentu mengenai konteks pembentukannya? Bagaimana desain membentuk masyarakat modern? Ataukah desain murni sebuah materi estetis yang tak berkaitan dengan apapun?

Ceramah akan dilanjutkan dengan sesi diskusi oleh kedua pembicara dengan peserta.
Friedrich von Borries, arsitek dan profesor Teori Desain di Universitas Seni Rupa di Hamburg, Jerman, beraktivitas di bidang perencanaan urban, arsitektur, desain dan seni. Karyanya berpusat pada relasi antara praktik desain dan perkembangan sosio-politis.
“Sebagai ilmuwan kita berusaha memahami dunia. Sebagai pendesain kita berusaha merubahnya. Maka kita melibatkan diri dalam pertanyaan besar di jaman ini–kesenjangan ekonomi global, perusakan lingkungan dan perubahan iklim, teknologi pengintaian serta kebijakan keamanan–dengan melakukan kerja riset serta desain."
Hafiz Rancajale dilahirkan di Pekanbaru tahun 1971. Ia mendalami jurusan Seni Rupa di Institut Kesenian Jakarta (IKJ) dan merupakan salah satu pendiri ruangrupa dan Forum Lenteng. Fokus kerja ruangrupa terletak pada praktik seni, sementara Forum Lenteng adalah organisasi nirlaba yang bekerjasama dengan komunitas untuk mengembangkan pengetahuan media dan seni.
Tahun 2003, ia menginisiasi OK. Video Jakarta International Video Festival dan menjadi Direktur Artistik dalam festival tersebut hingga tahun 2011. Pada tahun 2013, ia ditunjuk sebagai Kepala Komite Seni Rupa Dewan Kesenian Jakarta dan, bersama Forum Lenteng, menggagas ARKIPEL–International Documentary and Experimental Film Festival. Sejak 2014, ia mengurasi Indonesian Contemporary Art and Design.
Baru-baru ini, ia menjadi bagian tim kurator untuk Paviliun Indonesia di London Design Biennale 2016. Hafiz tinggal dan bekerja sebagai seniman, kurator dan periset di Jakarta.Mengenai Mesin Kritik (Kritikmaschine) Kursbuch dan Goethe-Institut merupakan wadah bagi wacana kritis. Itulah sebabnya pada tahun 2016 mereka menggelar rangkaian ceramah global “Kritikmaschine” (Mesin Kritik).
Para penulis Kursbuch bersama dengan para cendekiawan dari masing-masing negara tuan rumah akan mengulas hal-hal yang sedang dihadapi publik Jerman dan negara-negara tersebut. Daftar pembicara dan topiknya mencakup editor Kursbuch Armin Nassehi pada kritik sosial, jurnalis Meredith Haaf pada feminisme baru, arsitek Friedrich von Borries pada desain politis dan sejarawan Sabine Donauer pada berkarya di tengah masyarakat digital. Para cendekiawan dari negara-negara tamu akan menanggapi ceramah-ceramah tersebut.

Para pembicara

Ulasan Redaksi :

Friedrich Von Borries menyampaikan tiga hal :
1. Apakah desain itu politis ? Dengan contoh Saltshaker, Smartphone, Kursi.
2. Desain sebagai instrumen emansipasi.
3. Politik sebagai proses desain untuk memperkuat gerakan politik.
Desain berpotensi sebagai mesin perubahan sosial, karena itu para desainer mempunyai tanggung jawab politis.

Hafiz Rancajale
"Kewargaan Dalam Desain Di Indonesia"
- Sejarah perkembangan desain di Indonesia.
- Kewargaan sebagai survival.
- Kewargaan sebagai gagasan perubahan.
Contoh desain yang terlihat secara visual di ruang terbuka. Kegiatan komunitas di Jatiwangi dan Lombok Utara. 


NOMagz.com

Tidak ada komentar: