Kamis, 04 Desember 2014

Seminar "Potensi Investasi Properti di Tahun Pembangunan Infrastruktur "

Seminar
"Potensi Investasi Properti
di Tahun Pembangunan Infrastruktur"



Waktu :
Rabu,3 Desember 2014

Tempat :
Hotel JS Luwansa

Penyelenggara :
Majalah Investor dengan AKR Land Development

Pembicara:
  • MM Azhar Lubis (Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM)
  • Anton Hendranata (Bank Danamon)
  • Jimmy Dimas Wahyu (Lima Dua Group)
  • Ali Tranghanda (Indonesia Property Watch)
  • Widijanto (Managing Director  AKR Land Development)
Moderator: 
Aditya L Djono.





ULASAN :

Jakarta - Perekonomian Indonesia pada tahun 2015 diperkirakan hanya bisa tumbuh pada level 5,3 persen.
Hal itu diungkapkan pengamat ekonomi Bank Danamon Anton Hendranata dalam acara Majalah Investor Seminar Economic Outlook 2015 mengenai Potensi Investasi Properti di Tahun Pembangunan Infrastruktur di Hotel JS Luwansa, Rabu (3/12).





Menurut Anton, tahun 2015 bukanlah tahun yang mudah bagi perekonomian, ibaratnya seperti kapal berlayar yang siap diterjang angin dari arah depan.
"Pada tahun 2015, Amerika Serikat saja yang diharapkan menjadi mesin pertumbuhan ekonomi global karena mesin mesin pertumbuhan lainnya melambat," katanya.
Bank Sentral Amerika Serikat mulai mengetatkan kebijakan moneter dengan menaikkan suku bunga global di kuartal kedua. Jika suku bunga naik, maka ada potensi terjadinya capital outflow di negara berkembang termasuk Indonesia.
Selain itu pada 2015, perekonomian Tiongkok diperkirakan melemah dari biasanya tumbuh 10 persen menjadi tujuh persen.




Melemahnya perekonomian Tiongkok menyebabkan harga komoditas mengalami penurunan, sehingga mempengaruhi kinerja ekspor Indonesia.
Faktor penopang perekonomian Indonesia tahun depan masih didominasi sektor konsumsi dan proyek investasi di sektor infrastruktur.
Anton mengatakan, BI rate pada level 7,75 persen harus dipertahankan karena sudah cukup aman menjangkar inflasi.
"Tahun depan BI tidak perlu lagi menaikkan suku bunga," ujarnya.
Penulis: DHO/FIR

Sumber:Investor Daily



www.NOMagz.com

Tidak ada komentar: