Sabtu, 06 Desember 2014

Gala Premiere Film "Tears & Blood Behind Made in China"

Gala Premiere Film
"Tears & Blood 
Behind Made in China" 



Waktu :
Jumat, 5 Desember 2014 jam 15.30 WIB 

Tempat :
Ruang Sinematografi, Pusat Kebudayaan Rusia, Jl Diponegoro no. 12 Jakarta

ULASAN :

Dalam rangka International Tolerance Day, panitia International Film Festival for Spirituality, Religion and Visionary (IFFSRV) mengadakan Screening dan diskusi publik Film Tears & Blood Behind Made in China (Winners of International Short Documentary Award of Excellence).
Film berkategori dokumenter ini telah memenangkan beberapa penghargaan, yakni : Winners of International Short Documentary - Award of Excellence
 

Pada bulan Oktober 2012, Julie Keith, yang tinggal di Oregon, membuka paket dekorasi Halloween Made in China yang dibelinya untuk pesta ulang tahun putrinya, dan ia menemukan sepucuk surat tulisan tangan permintaan tolong dari seorang tahanan di sebuah kamp kerja paksa di Tiongkok jatuh di pangkuannya, bertuliskan:
"Tuan, Jika Anda membeli produk ini, mohon teruskan surat ini kepada Organisasi HAM Dunia. Ribuan orang di sini yang berada di bawah penganiayaan Pemerintah Partai Komunis Tiongkok akan berterima kasih pada Anda selamanya."
Produk-produk dari Kamp Kerja Paksa di Tiongkok dibuat dalam kondisi kerja paksa, yang memprihatinkan, nyaris tanpa bayaran. Produk-produk ini membanjiri pasar internasional, dan karena harga murahnya yang tak masuk akal, memukul produk lokal setempat.
Film dokumenter ini menyajikan fakta dari kisah yang sesungguhnya terjadi, darah dan air mata dibalik produk-produk “Made in China”.


Testimoni Penyintas Masanjia


Sekilas Tentang Film “Tears and Blood Behind Made in China”


Dulu, SOS dikirim lewat sebuah botol, namun dalam film ini, pesan rahasia diselipkan dengan cerdik ke dalam sebuah paket dekorasi Helloween yang terbang sejauh 5000 mil dari kamp kerja paksa di Tiongkok ke Amerika Serikat.

Sepucuk surat SOS ini kemudian membuka mata seluruh dunia, mengungkap rahasia dibalik rahasia tentang kamp kerja paksa Masanjia di Tiongkok yang tidak manusiawi.

Film yang distrudarai oleh Xiaomu Qiao ini, memberi fakta-fakta yang sulit diperoleh dari media-media resmi. Alur film ini kuat dan didukung oleh data-data dari wartawan internasional, analis Tiongkok, dan praktisi Falun Gong (tahanan yang menjadi saksi hidup kamp kerja paksa).

Tidak hanya itu, peraih Award of Excellence dalam International Film Festival 2014 dan berbagai nominasi internasional ini, juga mampu mengangkat secara singkat dan lugas, sejarah kamp kerja paksa pada saat awal didirikan, hingga akhirnya menjadi tempat penampungan orang-orang yang tidak melakukan kejahatan, seperti orang yang mengajukan petisi, orang-orang gereja bawah tanah, muslim Uighurs dan praktisi Falun Gong.

Film dokumenter yang diangkat dari kisah nyata ini juga menyentuh seluruh lapisan masyarakat internasional. Karena barang-barang yang dihasilkan dari kamp kerja paksa yang mengabaikan kebersihan, kesehatan dan keselamatan tahanan, telah menyebar ke seluruh dunia. Barang-barang ini bisa jadi adalah sumpit atau pembersih telinga yang anda gunakan, atau juga mainan yang disentuh oleh anak-anak Anda.

Ini adalah fakta yang tidak ingin diungkap, informasi mendalam, dan salah satu sebab kenapa produk-produk lokal yang diproduksi seefisien mungkin pun, tetap kalah bersaing dengan produk supermurah dari kamp kerja paksa.

Sikap Anda bisa menghapuskan kamp kerja paksa, juga menentukan nasib dari ribuan produk-produk lokal di berbagai negara. Film berdurasi 34 menit ini, sangat direkomendasikan bagi pebisnis, analis ekonomi, pengambil keputusan pemerintahan dan masyarakat yang ingin mengetahui secara mendalam cerita di balik kamp kerja paksa. 


Apabila Anda tertarik untuk mengetahui lebih jauh tentang film ini, atau tertarik untuk melakukan private screening di institusi Anda, silahkan hubungi:

Christina: 083 871 571 505
Widnyana: 0852 1487 8006


Slide foto-foto selama acara

VIDEO ACARA :


https://www.youtube.com/watch?v=xHZtYsyZCCU



www.NOMagz.com

Tidak ada komentar: