Jumat, 12 September 2014

Diskusi Publik PP IPNU "Prospek Kualitas Demokrasi Indonesia Pasca Pilpres 2014"

Diskusi Publik 
"Prospek Kualitas Demokrasi Indonesia 
Pasca Pilpres 2014"


Hari : Jumat, 12 September 2014
Tempat : Aula Gedung PBNU Lantai 5 (Jl. Kramat Raya)
Waktu : 13.30 - 16.00 WIB
 

Pembicara : 
  1. M. Husni Thamrin (FNF), 
  2. La Ode Ida (Wakil Ketua DPD RI), 
  3. Hanta Yuda (Poltracking)
Penyelenggara:
  • Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PP IPNU)
  • Friedrich Naumann Stiftung (FNF)

ULASAN:

Ketum PP IPNU : Pelajar Nahdliyin perlu update Kondisi Perpolitikan Pasca Pilpres
 

Pemilu langsung legislatif dan Presiden 2014 telah berlangsung lancar dan aman. PDIP menjadi partai pemenang dan mengantarkan kader terbaiknya, H.Ir. Joko Widodo menjadi Presiden RI ke-7.
Kondisi perpolitikan Indonesia pasca Pemilu semakin dinamis. Hal itu bisa dilihat dari akrobat politik di gedung parlemen dimana fraksi-fraksi partai yang tergabung dalam koalisi merah putih berhasil merevisi UU MD3.
Salah satu point penting, partai pemenang tidak otomatis menempatkan kadernya menjadi Ketua DPR RI.
"Kondisi partai politik akan semakin dinamis, kekompakan koalisi merah putih akan diuji ketika Presiden Terpilih membuka pintu bagi mereka. Beberapa mulai tergoda, baik secara terbuka maupun malu-malu," kata Ketua Umum PP IPNU, Khairul Anam Haritsah dalam sambutan acara diskusi  publik dengan tema "Prospek Kualitas Demokrasi Indonesia pasca Pilpres 2014" di gedung PBNU, Jakarta Pusat (Jumat, 12/9/2014).
Pasca Pilpres 2014, lanjut Anam, akan semakin banyak akrobat politik yang akan disajikan parlemen.



Rancangan Undang-undang pemilihan kepala daerah (RUU Pilkada) menjadi salah satu sajian dari parlemen untuk publik.  
"Tarik menarik Pilkada dilaksanakan secara langsung atau melalui DPRD dalam RUU Pilkada adalah contoh kedinamisan politik pasca Pilpres. Isu ini perlu adanya keterlibatan publik secara aktif karena menyangkut calon pemimpinnya," ujar Anam, pria asal Bone, Sulawesi Selatan ini.
Anam mengatakan Indonesia sedang mencari bentuk demokrasi yang sesuai deengan budaya dan kepribadian bangsa. Termaasuk dalam proses pemilihan kepala daerah setelah masa reformasi.
"Indonesia sedang mencari bentuk, entah pilihan langsung untuk calon bupati/walikota dan calon gubernur dipilih DPRD atau sebaliknya. Yang terpenting kepentingan kesejahteraan rakyat, bukan golongannya sendiri saja," tuturnya.



Anam menuturkan forum diskusi publik ini untuk menemukan pandangan perpolitikan ke depan. Generasi muda tidak boleh ketinggalan informasi yang akan menentukan arah bangsa ke depan. "PP IPNU bekerjasama dengan Friedrich Naumann Stiftung (FNS) memberikan pandangan bagi pelajar NU khususnya dan masyarakat umumnya perkembangan perpolitikan Indonesia," tutupnya.

Seperti diketahui, PP IPNU mengadakan diskusi publik dengan tema "Prospek Kualitas Demokrasi Indonesia Pasca Pilpres 2014" pada Jumat, 12 September 2014, pukul 13.30 - selesai di gedung PBNU, Jakarta Pusat.
Acara tersebut dihadiri oleh Hanta Yudha (Direktur Eksekutif PolTracking/Pengamat Politik), La Ode Ida (wakil Ketua DPD RI/Politisi), dan M.Husni Thamrin (FNS) sebagai pembicara.  


Slide foto-foto selama acara


VIDEO ACARA :


http://www.youtube.com/watch?v=OD1g5zAg--0


www.NOMagz.com

Tidak ada komentar: