Minggu, 20 Juli 2014

Pentas Dua Monolog: Wakil Rakyat yang Terhormat

Pentas Dua Monolog: 
Wakil Rakyat yang Terhormat

Waktu :
Sabtu, 19 Juli 2014

Lokasi:
Bentara Budaya, Jakarta


ULASAN

Pentas Dua Monolog karya Putu Fajar Arcana berjudul " Wakil Rakyat yang Terhormat" dan "Orgil" akan digelar hari Sabtu 19 Juli 2014 jam 20:00, dan Minggu 20 Juli 2014 jam 20:00, di Bentara Budaya Jakarta.
Pementasan monolog tersebut berangkat dari situasi politik dan penyelenggaraan negara yang penuh dengan tipu daya, banyaknya pejabat negara yang terlibat kasus korupsi, dan kasus-kasus yang menimpa pimpinan partai politik. "Peristiwa-peristiwa yang mengguncang sendi-sendi kenegaraan kita tersebut diolah kemudian diekspresikan dalam bentuk nonolog oleh Putu Fajar Arcana. Wartawan dan sastrawan ini menerbitkan buku berjudul: Monolog Politik" yang berisi lima monolog tentang kasus-kasus korupsi di Tanah Air. Putu tidak sekedar menampilkan repetisi terhadap realitas sehari-hari yang keras, tetapi juga permenungan terhadap kemerosotan martabat dan rendahnya moralitas manusia dewasa ini.


'Wakil Rakyat yang Terhormat' yang dimainkan oleh Sha Ine Febriyanti, adalah monolog dimana aktornya selalu mengenakan topeng yang berbentuk aneh.
Penggunaan topeng "dipinjam" dari tradisi "Topeng Pajegan" di Bali, yang biasanya dipentaskan sebagai bagian dari ritual.
Topeng juga memberi fungsi aksentuasi berbagai karakter yang akan dimainkan oleh Sha Ine Febriyanti.
Monolog ini berkisah tentang pledoi seorang wakil rakyat, yang terus menerus dituding mengkorupsi uang rakyat. Ia membuat pengakuan bahwa topeng yang kini melekat di wajahnya itulah yang menjadi penyebab semuanya. Sepanjang pertunjukan ia berusaha membuka kedoknya, tetapi topeng itu terlanjur melekat, bahkan sudah seperti suami-istri.
Narasi-narasi yang muncul sepanjang pementasan semakin menguatkan dugaan bahwa banyak dari wakil rakyat kita yang menyelewengkan amanat rakyat.
Maksud hati membela diri di depan rakyat, tetapi tokoh ini malah semakin membuka kedok segala kebusukannya. Pada akhir pentas, ketika ia berhasil membuka topengnya, wajah aslinya justru terlihat lebih menyeramkan dibanding topeng yang dikenakannya.

Slide foto-foto selama acara



www.NOMagz.com