Kamis, 14 Agustus 2014

HUT Investor Daily XIII "Sejahtera dengan Kekuatan Mikro"

HUT Investor Daily XIII
"Sejahtera dengan Kekuatan Mikro"
 

Waktu:
Rabu 13 Ags 2014. 09:00. 

Lokasi:

Raflesia Ballroom Balai Kartini.

Keynote Speaker: 

Ketua Dewan Komisioner OJK - Muliaman Hadad, Ph.D.

Speakers:

  1. Direktur Bisnis UMKM BRI: Djarot Kusumayakti, SE, MM;
  2. Pengamat Ekonomi: DR. Hendri Saparini, Ph. D.;
  3. Kepala Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan OJK: Gandjar Mustika, Ph. D.
Moderator: Primus Dorimulu - Pemimpin Redaksi Investor Daily


ULASAN

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai penerapan bunga murah merupakan salah satu hal penting dalam mengawali upaya pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), di samping pengembangan dari sisi masyarakat dan infrastruktur.

"Upaya peningkatan akses masyarakat ke sektor keuangan akan percuma, kalau bunga untuk microfinance mahal. Sehingga, bunga murah untuk UMKM menjadi penting untuk diperhatikan," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad di sela seminar dalam rangka HUT ke-13 Investor Daily bertema Sejahtera dengan Kekuatan Mikro di Balai Kartini Raflesia Grand Ballroom, Jl Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (13/8).


klik untuk memperbesar
klik untuk memperbesar
Muliaman memberikan contoh pengembangan keuangan inklusif yang diterapkan Tiongkok dan Vietnam di tengah fokus pada penyediaan kredit untuk UMKM. "Baik Tiongkok dan Vietnam itu, tantangannya serupa dengan yang terjadi pada sektor keuangan kita. Tetapi, mereka memiliki tujuan akhir mensejahterakan UMKM," ujar Muliaman.

Ia menuturkan, upaya pengembangan keuangan mikro tidak hanya selalu mengedepankan pengembangan sisi penawaran (supply side), namun juga sisi permintaan atau kemampuan masyarakat (demand side). Menurut dia, tanpa adanya peningkatan demand side, maka sektor keuangan sulit untuk berkembang.

"Satu hal penting lainnya, adalah perlunya memperbaiki infrastruktur keuangan bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang berada di pelosok-pelosok," kata Muliaman.

Ke depan, dia berharap bank-bank BUMN dapat terus ikut berpartisipasi aktif dalam pengembangan keuangan mikro.

Ia menilai, sejauh ini masih ada tiga tantangan utama yang dihadapi bank BUMN untuk meningkatkan perannya di sektor keuangan mikro. Pertama, tantangan pada akses pendanaan untuk masyarakat miskin.




"Tantangan selanjutnya, terkait dengan masih rendahnya tingkat kolaborasi bank-bank BUMN dengan pelaku usaha besar untuk menyediakan pendanaan," ujar Muliaman.

Sedangkan tantangan terakhir, yakni terkait dengan inovasi pengembangan teknologi dalam upaya mengurangi biaya yang dikeluarkan masyarakat, seperti penerapan branchless banking. (ant/gor)


sumber

Slide foto-foto selama acara

www.NOMagz.com

Tidak ada komentar: