Jumat, 02 September 2016

Seminar “Masa Depan Indikasi Geografis Di Indonesia"

Seminar
“Masa Depan
Indikasi Geografis
Di Indonesia"



Waktu :
Senin, 29 Agustus 2016

Tempat :
Ballroom Hotel Luwansa,
Jalan Haji R. Rasuna Said Blok C No.22 Kav. C-, Jakarta Selatan

Dalam Rangka menciptakan dan memperkuat sistem Perlindungan Indikasi Geografis di pasar nasional maupun internasional. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI akan memberikan sertifikat resmi untuk pendaftaran Indikasi Geografis (IG) di Indonesia yaitu : Tequila IG dari Meksiko, Grana Padano IG dari Italia dan Tunun Gringsing IG dari Bali. Menkumham akan menyerahkan sertifikat tersebut kepada  Dubes Italia, perwakilan Dubes Mexico dan Bupati Karangasem Bali.

Kata Sambutan:
- Laporan dari Prof. Dr. Ahmad Ramli, Direktur Jendral Kekayaan Intelektual, Kemenhukham
- Satryo Brodjonegoro, Tenaga Ahli Utama TCF bidang KI.
- Vincent Guerend, Dubes Uni Eropa untuk Indonesia.
Penyerahan Resmi Sertifikat IG
- Tequila dari Meksiko, Mr Jorge Rascon Garcia (Kepala Seksi Ekonomi dan Komersial, Kedubes Meksiko) dan Mr Suyud Margono, SH, MH (Konsultan KI).
- Grana Padano dari Italia, HE Vittorio Sandalli dan Andromeda, BA, SH (Konsultan KI).
- Tunun Gringsing IG dari Bali, Gusti Ayu Mas Sumatri, SSos, MAP (Bupati Karangasem, Bali), Drs I Wayan Yasa (Produser IG untuk Tunun Gringsing  dari Bali), Sekretaris Eksekutif, Dirjen Usaha Kecil Menengah, Kemindustri.

Kata Sambutan :
Yasonna H. Laoly, Menhukham.Paparan Proposal TCF tentang Strategi IG Nasional.
- Ester Olivas Caceres
- Caecilia Afra Widyastuti

Diskusi Panel
- Hadiyan Wijaya, Perwakilan Masyarakat Perlindungan Kopi Gayo
- Zainal Arifin, Perwakilan Badan Pengelolaan, Pengembangan, dan Pemasaran Lada (BP3L).
- Muhammad Rakib, Perwakilan dari Jaringan Madu Hutan Sumbawa (JMHS)
- Nugroho B Koesnohadi, Perwakilan Dari The Jawa Preanger.
- Selamat Bangsadikusumah, Perwakilan dari Asosiasi Indikasi Geografis Indonesia.

Moderator :
Didik Taryadi, Kepala Divisi Pemeriksaan, DJKI.

Diskusi Panel :
Perspektif Dari Pihak Otoritas Nasional

Pembicara :
Fathulrachman, SH, Direktur Merek Dagang dan Indikasi Geografis
- DJKI, Kemenhukham

Panelis :
- Perwakilan Kemendagri
- Perwakilan Badan Ekonomi Kreatif.
- Perwakilan Kementan.
- Hadi Daryanto, Dirjen Kehutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan, KLH dan Kehutanan.
- Roy Sianipar, Sekretaris Eksekutif, Dirjen Usaha Kecil dan Menenhgah, Kementerian Perindustrian.
- Lasminingsih, SH, LLM, Kabiro Hukum, Kemendag.
- Adi Dzulfuad, Deputi Direktur Standardisasi, KI dan Penyelesaian Sengketa, Deparlu.

Moderator :
Ester Olivas Caceres dan Caecilia Widyastuti, Tenaga Ahli TCF bidang IG.


Ulasan Redaksi :

Kata Sambutan:
- Laporan dari Prof. Dr. Ahmad Ramli (Direktur Jendral Kekayaan Intelektual, Kemenhukham)
Program Konservasi Kawasan Pelestarian Indikasi Geografis mencakup Flora, Fauna dan Lingkungan Hidup. Green Government dan Green Environment.RUU Merek 2016 memasukkan Indikasi Geografis.
- Vincent Guerend, Dubes Uni Eropa untuk Indonesia. Di Eropa sudah ada 3.300 Indikator Geografis yang sudah teregistrasi. Indikasi Geografis melindungi keaneka ragaman flora dan fauna yang unik dan berkualitas. Italia memiliki Indikasi Geografis untuk minyak Zaitun yang berkualitas tinggi. Indikasi Geografis juga melindungi pasar domestik dan nasional. Penyerahan Resmi Sertifikat IG
- Tequila dari Meksiko, Mr Jorge Rascon Garcia (Kepala Seksi Ekonomi dan Komersial, Kedubes Meksiko) dan Mr Suyud Margono, SH, MH (Konsultan KI).
- Grana Padano dari Italia, HE Vittorio Sandalli dan Andromeda, BA, SH (Konsultan KI)
- Tunun Gringsing IG dari Bali, Gusti Ayu Mas Sumatri, SSos, MAP (Bupati Karangasem,Bali), Drs I Wayan Yasa (Produser IG untuk Tunun Gringsing  dari Bali), Sekretaris Eksekutif, Dirjen Usaha Kecil Menengah, Kemindustri.

Kata Sambutan :
Yasonna H. Laoly (Menhukham)
Potensi IG merupakan produk yang berpotensi untuk diekspor.Ubi Cilembu, Kopi Gayo dan Kintamani, Lada Hitam Lampung, Lada Putih Muntok-Babel, Madu Sumbawa, Berharap akan banyak yang mendaftarkan produknya di Kemenhukham.Batu merupakan Agrowisata yang kaya sebagai IG Geografis. Banyak produk IG misal Ubi Cilembu digemari konsumen di Jepang. Kopi Arabica Toraja setelah terdaftar harganya naik 10x. Indonesia penghasil kopi nomor 3 di dunia dengan kontribusi 6,6%. Ada tiga jenis kopi Indonesia, Arabica, Robusta dan Liberica. Dengan adanya Madu Sumbawa, kelestarian hutan di Sumbawa ikut terjaga. Produk IG mempunyai nilai tambah dan berdaya saing bagi usaha kecil dan menengah; yang dapat meningkatkan penghasilan bagi para pelakunya. Produksi, perlindungan, distribusi tercakup dalam IG Indonesia. Paparan Proposal TCF tentang Strategi IG Nasional.
- Ester Olivas Caceres (IG Nasional). Memaksimalkan dampak ekonomi dan sosial dari potensi besar yang dimiliki IG Indonesia.
- Definisi IG versi WTO. Nama + Produk + Asal geografis + reputasi kualitas atau karakteristik lain.
- Sejarah IG di Indonesia. Dimulai tahun 2001.-Menjaga keberlangsungan IG di Indonesia. Komitmen untuk bertindak. Kontribusi TCF (EU-Indonesia Trade Cooperation Facility).
- Strategi IG yang diusulkan. Sebuah pendekatan praktis, bukan pendekatan akademis. Dibuat sederhana.
- 8 fokus area yang perlu ditindaklanjuti. Titik Berangkat. Titik Tujuan.
- Kita butuh percepatan dengan pendekatan top-down, dan pendekatan bottom-up dengan sosialisasi kepada petani/produsen. Dengan  MoU 6 Kementerian.
- Rekomendasi.
- Enam Prioritas implementasi.
- Caecilia Afra Widyastuti (Penerjemah)

Diskusi Panel 1 :

Nugroho B Koesnohadi (Perwakilan Dari Teh Jawa)
Preanger. Profit, People, Environment Conservation.www.preangertea.org. Salah satu penghasil white tea.

Muhammad Rakib (Perwakilan dari Jaringan Madu Hutan Sumbawa (JMHS))
Sebelumnya RP 25.000,-/kg kini berharga RP 150.000,-/kg.1.000 petani madu yang sudah mendaftar. Kirim ke Jakarta 12 ton/tahun. Terus melakukan pembinaan untuk meningkatkan kualitas madu. Kadar air maksimal madu 25%.

Hadiyan Wijaya (Perwakilan Masyarakat Perlindungan Kopi Gayo)
Kekuatan dan Kelemahan Kopi Arabika Gayo. Ada 100.000 hektar lahan kopi di 3 Kabupaten di Aceh. Mayoritas ditanam di kawasan hutan.

Zainal Arifin (Perwakilan Badan Pengelolaan, Pengembangan, dan Pemasaran Lada (BP3L).)
Bangka pernah berkontribusi sebagai podusen 80% Lada Putih dunia , pernah anjlok menjadi 3%. Karena sebagian petani alih profesi menjadi penambang timah.

RHS. Selamat Bangsadikusumah (Perwakilan dari Asosiasi Indikasi Geografis Indonesia)
Ada 52 produk unggulan yang sudah bersertifikat IG. Konsumen menginginkan barang asli, kualitas tinggi, harga negosiasi.12 butir manfaat IG. Permasalahan keterampilan teknis; kemampuan modal; Kesadaran mutu IG; Tata Niaga produk IG; Pemahaman Sertifikat IG; Harga Premium; Kelembagaan IG. Membangun Jaringan Kemitraan untuk masa depan IG di Indonesia.

Moderator :
Didik Taryadi (Kepala Divisi Pemeriksaan, DJKI)

Diskusi Panel
Perspektif Dari Pihak Otoritas Nasional

Pembicara :
Fathulrachman, SH (Direktur Merek Dagang dan Indikasi Geografis-DJKI, Kemenhukham)
"Grand Design IG Indonesia"
- Perbedaan bentuk kepemilikan kekayaan intelektual. Komunal vs personal.
- Dasar hukum Perlindungan IG.
- Kerjasama dibidang IG
- Definisi IG.
- Obyek perlindungan. Pertanian/perkebunan, Baru 17 Propinsi yang mempunyai IG.
- Permasalahan. Organisasi; Pemangku kepentingan di daerah; Sarana dan prasarana; Pedagang; Pemasaran; Mitra Eksternal; Konsumen; Pemangku kepentingan nasional (pusat); Penegakan hukum.
- Tujuan grand design IG.
- Sasaran Pengembangan IG Nasional jangka pendek, menengah dan Jangka panjang.
- Manfaat membangun produk IG.

Panelis :
Lasminingsih, SH, LLM (Kabiro Hukum, Kemendag)
Sangat mendukung adanya IG Indonesia.
Dari 52 produk bersertifikat 39 diantaranya produk dalam negeri. Pembinaan pelaku UMKM untuk meningkatkan ekspor dengan pendampingan. Kata "Java" bagi orang asing bukan indikasi geografi tapi merek. Pengawasan barang-barang yang beredar. Mutunya harus bagus dan seragam dan tidak dicampur. Mutu adalah nomor satu. Mana merek dagang mana yang mengindikasi geografis ? Mempromosikan Kopi, lada, kafe, keramik melalui Pameran Dagang, Misi Dagang.Pengaturan perdagangan tidak lagi dengan kuota, tapi Tata Niaga. Menjaga kelangsungan keberadaan IG. Dengan teknologi Informasi produk tidak bisa dibendung.

Perwakilan Badan Ekonomi Kreatif.
Pernah membantu Kemenpora membuat logo Asian Games dengan cara sayembara. Perancis berhasil membangun merek Champagne yang berkualitas. Packaging menjadi perhatian dan melakukan repackaging untuk mempertahankan kualitas produk. Perlu ada QC lokal untuk memantau.  Berkelanjutan kualitasnya.

Roy Sianipar (Sekretaris Eksekutif, Dirjen Usaha Kecil dan Menengah, Kementerian Perindustrian)
Dibawakan Jafar Petani, Pengrajin. Yang dipayungi saudara-saudara kita yang ada di pedesaan. Sinkronisasi kebijakan Kementerian/Lembaga, dengan duduk bersama. Mengantisipasi masalah yang dihadapi pelaku usaha.

Hadi Daryanto (Dirjen Kehutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan, KLH dan Kehutanan)
UU 11/2013 mengatur usaha dan pembagian keuntungan kepada Masyarakat Adat. Pusat Penyuluhan. HHPH unggulan. Masyarakat lokal harus mendapatkan keuntungan dari Sumber Daya Alam yang dimilikinya.

Adi Dzulfuad (Deputi Direktur Standardisasi, KI dan Penyelesaian Sengketa, Deparlu)
Mendukung IG Indonesia. Perlindungan di Luar Negeri bagi  anggota WTO. Melalui sistem pendaftaran individual; Perjanjian bilateral; Sistem multi lateral. Lisbon Agreement lebih ketat dari IG. Hanya 28 negara yang mengikutinya. Di Geneve Act ada 15 negara yang mengikutinya. Apa benefit yang kita peroleh?  Kelanjutan keikutseraan GWO, WTO ?

Putaran Doha soal produk pertanian. Pendaftaran multi lateral prod
uk pertanian. Juga untuk wine and spirit. Market intelligent termasuk promosinya. Pelanggaran IG dan penyelesaian.

Moderator :
Bambang Brodjonegoro

Sambutan Penutup :
Joe Miller (team Leader proyek TCF.2)
Drs Yasmon (Direktur Kerjasama dan Pemberdayaan KI, DJKI, Kemenhukham)


Slide foto - foto selama acara


NOMagz.com

Tidak ada komentar: