Minggu, 11 September 2016

Diskusi Publik “PERGANTIAN KEPALA BIN DAN MEMBANGUN INTELIJEN PROFESIONAL"

  Diskusi Publik
“PERGANTIAN KEPALA BIN
DAN MEMBANGUN INTELIJEN PROFESIONAL"



Waktu :
Senin, 5 September 2016

Tempat :
BUMBU DESA CIKINI,
Jl. Raya Cikini No. 79 Menteng Jakarta Pusat

PEMBICARA:
  • AL ARAF (Direktur Imparsial)
  • ARIF SUDITOMO (Anggota Komisi I DPR RI)
  • ANDI SAIFUL HAQ (Pengamat Politik Direktur Intrans)

Penyelenggara:
Center For Law Defense and Security Studies (CLDS)


Ulasan Redaksi :

ARIF SUDITOMO
- Bagaimana BIN bisa menjaga integritasnya. Fraksi Hanura menyambut baik pencalonan Budi Gunawan. Portofolio dan latar belakangnya memadai.
- Dengan adanya dukungan parpol lain akan memperlancar pemilihannya.
- Anggaran BIN mudah-mudahan tidak jadi objek pemotongan. Sumber Daya Manusia yang baik perlu dana. Operasional yang baik berujung di anggaran.
- Bagaimana BIN bisa menentukan prioritasnya ?
- Sinergi atau koordinasi antara Polri, TNI, Lemhamnas. Misalnya saat encoding/encryption.
- Tantangan ke depan, bagaimana persaingan global yang memunculkan proxy war. Bagaimana mempertahankan budaya kita. Adanya produk impor artinya pertahanan kita berkurang.

ANDI SAIFUL HAQ
- Jokowi dalam mewujudkan Nawa Cita nya perlu intelijen yang kuat.
- BIN jadi garda terdepan mengawal Nawa Cita. BIN sampai saat ini belum ada UU nya yang menyentuh semangat Reformasi.
- Reformasi BIN dimulai oleh mantan Kapolri, Sutanto.Karakter BIN masih berciri perang dingin, harusnya mengarah badan intelijen modern. Bagaimana Jerman mereformasi badan intelijen gabungan (OD). Didahului kontra intelijen terhadap tubuhnya sendiri dari penyusupan musuh.
- BIN penyedia informasi strategis.
- Kepada siapa bertanggung jawab ?
- Kementeriaan mana yang bertanggung jawab ?
- Kepala BIN bersifat politis.
- Kapasitas dan integritas juga penting. Budi Gunawan patut diberi kesempatan, karena kapasitasnya memadai.
-Figur Kepala BIN harus menguasai soal ekonomi, politik, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan.
-Sinkronisasi lembaga eksekutif, legislatif

AL ARAF
- Pasca serangan WTC 2001 di USA Konggres USA mendesak adanya Information Sharing Environment. Bagaimana memastikan efektivitasdan koordinasi untuk mengantisipasi adanya ancaman terhadap keamanan nasional. Serta untuk menghindari adanya ego sektoral.
- Konsep reformasi, harus jadi badan intelijen sipil. Intelijen militer hanya ada di BAIS. Kalau kepala BIN orang sipil tidak/sulit bisa bekerja sama dengan intel dari kalangan militer. UU 17/2011 Organisasi intelijen adalah orang sipil. Yang dibutuhkan adalah orang-orang pintar. Di Indonesia dunia intel masih dianggap menakutkan/menyeramkan. Harusnya mengedepankan kecerdasan, keahlian, intelektualitas.
-nStaf  yang direkrut adalah kualified, mendapatkan pendidikan/pelatihan yang baik, jenjang karier, serta ditopang teknologi intelijen yang maju. Sebab dunia intelijen bekerja di garda terdepan.
- Perubahan citra militeristik intelijen.
- BIN terbuka kepada publik.
- BIN adalah mata dan telinga Presiden, akurasi data/informasi penting untuk mengambil keputusan strategis. Idealnya adalah intelijen profesional.

Slide foto - foto selama acara


NOMagz.com

Tidak ada komentar: