Jumat, 02 September 2016

Forum Orasi "Merebut Kembali Kemerdekaan Pertanian Indonesia"

Forum Orasi
Kemerdekaan Pertanian Indonesia.
“Merebut Kembali
Kemerdekaan Pertanian Indonesia"



Waktu :
Rabu, 31 Agustus 2016

Tempat :
Gedung Joang,
Jalan Menteng Raya No. 31. Menteng. Jakarta

Pembukaan Acara Sekaligus Pencerahan oleh Presiden Republik Indonesia.

Orasi Pencerah Tokoh :
  • Buya Syafi'I Maarif
  • KH Agil Sirad.
  • Jend (Purn) Moeldoko
  • Susno Duadji

Orasi Pencerah Akademisi :
  • Prof. Dr. Ir. Mulado Basar (IPB)
  • Dr. Ir. Achmad Iqbal, MSi (UNSOED)
  • Dr. Jangkung Handoyo Mulyo, SP. MEc (UGM)
  • Dr. Ir. Rochadi Tawaf (UNPAD)

Orasi Pencerah Praktisi :
  • Prof. Dede Lazuardi
  • Anton J. Supit
  • Ir. Pieter Tangka
  • Wayan Supadno
  • Arum Sabil

Moderator :
Toni Kristianto

Seremoni pembukaan acara

Ulasan Redaksi :

Sambutan :
Yeka Hendra Fatika (BBA)
Bincang-Bincang Agribisnis menggagas acara kali ini sebagai mimbar bagi siapapun yang peduli agribisnis Indonesia. Ada kepedulian bahwa pertanian kita sedang terpuruk; karena impor meningkat, pangan ilegal meningkat. Kelaparan meningkat; ada 20 juta orang miskin dan rawan pangan. Dengan pangan yang baik; pikiran kita akan baik.Mengharapkan mendapatkan pencerahan dari para pembicara :

Susno Duadji
Impor 1,5 juta ton beras di 2015; padahal indonesia negara agraris yang subur dan luas; pangan yang impor; singkong, jagung 2,3 juta, kedelai 2,26 juta ton, gula 2,64 juta ton, buah 502 ribu ton, daging 80.000 ton, garam 3,7 juta USD. Impor karena tidak adanya kemauan mengubah kebijakan pertanian. Impor ibarat narkoba yang membuat kita terlena. Tidak boleh tergantung impor beras Thailand; caranya naikkan harga gabah. Harga jagung di tingkat petani RP 3.000,-/kg. Bulog mengimpor jagung untuk mempertahankan harga. Irigasi sekunder dan tersier rusak. Kementan jangan dijadikan kementeriaan pengadaan. Perlu revolusi kebijakan pertanian dengan jalan menghilangkan impor. Rekomendasi,
- Perbaiki irigasi;
- Hentikan alih fungsi lahan pertanian menjadi perkebunan sawit;
- Naikkan harga pembelian produk pertanian petani.

Leli Pelitasari (Ombudsmen Indonesia)
Bagaimana Ombudsmen Republik Indonesia melihat kebijakan pertanian kita. Ada mal administrasi. Pembiaran; penyalahangunaan wewenang; melampaui wewenang; keluar dari jalur governance. Oto kritik untuk kita semua. Ada 7 potensi kesalahan kebijakan dari produksi sampai konsumsi. Mau jujur terhadap diri kita dan mau mendengar. Mal administrasi mengakibatkan kerugian material dan imaterial yang menimbulkan ketidaknyamanan. Impor ibarat perceraian.
Larangan impor yang mendadak menimbulkan masalah psikologis dan akhirnya memunculkan spekulasi. Mengawasi dan mengingatkan pemerintah. Pengaduan terbanyak ke 3 adalah soal pertanahan, yakni sengketa lahan.Mari bersawah di atas meja. Perlu dilakukan pangan harus jadi daulat pemerintah kendali penuh. Otonomi daerah sudah 20 tahun, apakah kebijakan pangan tetap di kepala daerah atau ditarik ke pusat ? Pertanian adalah sektor yang berimplikasi luas kepada masyarakat. Kita perlu kepercayaan dan kerja cerdas dan tuntas; bukan sekedar kerja keras. Impor gandum 7-8 juta ton.

Jendral (Purn) Moeldoko
Sistem pertahanan semesta; dibangun kompartemen strategik di pulau-pulau besar untuk mempertahankan wilayahnya secara mandiri. Bagaimana mau perang kalau tidak ada logistik ? Ada blokade laut dan udara. Ada kesenjangan antara mahasiswa dengan petani muda. Menggiring petani muda datang ke kampus Universitas Tanjung Pura dan IPB Bogor. Sebagai anak petani gurem tahu benar masalah pertanian.
- Upaya pemerintah mengembangkan area pertanian baru dan cenderung gagal. Bagaimana meningkatkan produktivitas pertanian; dengan 190-230 buliran per tangkai di Halim, Kerawang, Bali. 10-14 ton gabah/hektar.
- Merubah stigma para petani hopeless.
- Bagaimana memecahkan paradigma pertanian tradisional menjadi modern. Perlu contoh. Menggunakan teori putaran air; dari kecil jadi besar. Memberikan penyuluhan kepada petani.pH air ideal 7. Kalau lebih dari 7 padi akan menguning daunnya. Gunung Kidul ada masalah air; tanah (top soil); hidupnya tanaman. Tinggal semangat dan kemauan. Tanah sudah sangat jenuh (fatigue) karena pemberian pupuk urea berlebihan. Mengganti pupuk kimia menjadi pupuk organik. Motto, Mudah; Murah; Melimpah. Tujuan akhir adalah kedaulatan pangan.

Arum Sabil (Pejuang Tebu)
Bagaimana kita memerdekakan petani Indonesia. Mendapat ancaman saat demo skandal impor. Tanah kita subur, irigasi hancur. Kita bisa meningkatkan produktivitas sebagai daya saing. Kalau masalah pertanian tebu tidak bisa tertangani dengan baik masalah pertanian secara umum tidak akan tertangaani. Pemimpin harus punya ilmu menyaring angin yang menyejukkan. Jokowi "Mengapa harga gula dan daging tidak turun ?"
Pembisik "Bapak presiden tidak ada presiden bisa bertahan kalau harga pangan tidak terkendali. Jalan keluarnya impor ?
"Impor gula 3.500 ton/tahun. Ada komisi impor gula RP 1.000,-/kg. Kalau yang dicari harta; harkat dan jabatan akan sulit, tapi berilah kemaslahatan untuk masyarakat banyak. Ada 11 pabrik gula rafinasi dengan kapasitas 5 juta ton/tahun. Padahal kebutuhan kita 4,5 juta ton. Luas lahan tebu 475.000 ha. Produktivitas 80 ton/ha. Rendemen 7-8%.

Prof. Maksum (Nahdlatul Ulama)
Ketidak mampuan menghalau nekolim adalah penyebab masalah pertanian. Manusia berserikat, berdaulat. Air dan pangan adalah kebutuhan dasar. Apapun yang dilakukan adalah kepentingan manusia bersama. Impor tidak haram tapi impor ibarat cerai. Barang halal yang tidak dianjurkan adalah cerai. Yang merusak tata niaga, adanya penimbunan yang merusak pasar. Masalah, Inpres Perberasan Bodong. Program Untuk Pangan Masyarakat.
Penyakit budek, beser, bingungan, buyuten, bablas. Stabilisasi harga pangan yang dilakukan cenderung mengarah ke semurah-murahnya. Pertumbuhan ekonomi tidak stabil yang didukung konsumsi. Kita mengekspor bahan mentah. Barang yang kita konsumsi sehari-hari sebagian besar impor. Yang terjadi pelangkaan bukan kelangkaan. Mentan seharusnya tidak hanya menangani bercocok tanam dan pengadaan; harusnya fokusnya adalah petani. Perekonomian/Industri kita berbasis impor. Pembangunan ekonomi harus tersentralisir, sekaligus demokratis dalam pengambilan keputusannya.

Ir. Piter Tangka
- Mewakili petani. Memperjuangkan nasib petani. Perlu memahami supply chains, middleman. Tidak bisa menstabilkan harga kalau ketersediaannya tidak stabil. Ketersediaannya tidak stabil kalau produksinya tidak stabil. Produksinya tidak stabil kalau harganya tidak stabil. Petani berjuang sendiri. Penguatan lembaga tani. Pembiayaan usaha tani. Negara harus hadir saat petani membutuhkan. Distribusi langsung ke pasar tidak melalui pedagang perantara. Anak muda cenderung tidak mau jadi petani karena harga produk pertanian ditekan dan dilakukan impor. Toko Tani Indonesia vs Tiba Tiba Impor

Slide foto - foto selama acara

NOMagz.com

Tidak ada komentar: