Rabu, 12 November 2014

SESI KETIGA : HUT The Habibie Center ke-15 "Dari Daerah untuk Indonesia"

Dialog Demokrasi  
Spesial HUT ke-15
 The Habibie Center
"Dari Daerah untuk Indonesia"

Waktu :
Selasa, 11 Nopember 2014,19.00-21.00 WIB.

Tempat :

JS Luwansa Hotel



 Narasumber:
  1. DR. Ir. H. M. NURDIN ABDULLAH, M.Agr. (Bupati Bantaeng);
  2. Sofian Effendi (Ketua Komisi Aparatur Sipil Negara/Dewan Pakar The Habibie Center);
  3. Ir Ridwan Kamil (Walikota Bandung).

Moderator: 

Latif Siregar.


ULASAN :

Bupati Bantaeng, Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah cukup puas dengan sistem kesehatan yang sudah ada di daerahnya. Dia menilai, Kartu Indonesia Sehat yang diluncurkan Presiden Joko Widodo tidak akan terlalu efektif dan banyak membantu.

"Alhamdulillah, di Bantaeng kita enggak perlu kartu-kartuan kalau sakit," kata Nurdin dalam Dialog Demokrasi 'Dari Daerah Untuk Indonesia' di Hari Ulang Tahun ke-15 The Habibie Center di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Selasa (11/11/2014).

Nurdin menjelaskan, sejak beberapa tahun lalu sudah dibuat call center yang memungkinkan warga tidak mampu untuk menelpon jika jatuh sakit. Pertolongan pun akan segera datang.

"Cukup menelpon 113, perawat datang dengan ambulans," ujarnya.

Ambulans itu, menurut dia, didatangkan langsung dari Jepang dan memiliki fasilitas berbeda dari ambulans pada umumnya yang ada di Indonesia. Di sana sudah bersiaga dokter serta berbagai alat yang dibutuhkan untuk sang pasien.

"Berbeda dengan ambulans pertama saya dilantik dulu. Kecepatannya saja sudah mengalahkan kecepatan suara. Sampai rumah sakit, yang sakit bukan cuma pasien tapi seluruh isi mobil," selorohnya.

Nurdin juga beranggapan, yang terpenting sebenarnya bukan lah penanganan terhadap orang yang jatuh sakit. Harusnya, kata dia, pemerintah justru lebih berupaya agar kesehatan penduduk terjaga agar mereka tak sampai jatuh sakit.

"Masyarakat Indonesia harus disehatkan, jangan kartu diperbanyak," pungkasnya.




Sementara Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengisahkan pengalamannya yang tak mau kalah dengan Plt Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama. Hal itu terkait pemasangan parkir meter yang baru-baru ini dilakukan di Bandung dan Jakarta.

Menurut pria yang akrab disapa Emil ini, sebenarnya Jakarta telah lebih dulu berencana dan memulai proyek pemasangan parking meter ini. Tender pengadaan parking meter juga sudah dilakukan. Mengetahui hal tersebut, Emil pun panik. Saat itu, ia juga sudah memiliki ide pemasangan parking meter, namun tender pengadaan belum dilakukan.

"Saya tanya kepada beberapa staf, bagaimana caranya supaya kita bisa duluan (pasang parking meter)?" kata Emil dalam dialog Demokrasi 'Dari Daerah untuk Indonesia' di Hari Ulang Tahun ke-15 The Habibie Center, di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Selasa (11/11/2014) malam.

Staf Emil menjelaskan bahwa pemasangan parking meter harus dilakukan dengan melakukan tender. Jika tidak, maka Pemkot Bandung akan melanggar undang-undang yang berlaku. Namun, untuk dilakukan tender tentunya membutuhkan waktu yang lama. Akhirnya ditemukan jalan keluar lain.

"Ternyata bisa pakai testing prototipe (percobaan). Akhirnya saya pasang empat di braga. Tidak apa-apa, yang penting beritanya bandung pertama kali pasang," seloroh Emil yang disambut tawa seisi ruangan.



sumber : kompas.com
 
Slide foto-foto selama acara


www.NOMagz.com

Tidak ada komentar: