Sabtu, 17 Januari 2015

SKETSA BUNYI #3 - Konser Musik Hari Jadi Kuaetnika

SKETSA BUNYI #3 -
KONSER MUSIK HARI JADI KUAETNIKA


Waktu :
Kamis, 15 Januari 2015 pukul 19.30 WIB

Tempat :

Bentara Budaya Jakarta

Upaya untuk berkreasi dan membuat karya adalah hal yang mendasar yang saat ini tengah menjadi kegelisahan para musisi Kuaetnika. Tidak hanya sebagai musisi, mereka juga gelisah bahkan punya ambisi untuk membuat karya yang bisa dipresentasikan ke khalayak sebagai pembuktian diri.  Dalam rangka memperingati hari jadi terbentuknya Kuaetnika pada bulan Oktober lalu, langkah yang mendesak untuk dilakukan ialah memfasiltasi untuk mengangkat eksistensi mereka di depan umum, bahwa mereka bukan hanya sebagai pelaku, tetapi mereka juga bisa sebagai pekarya dan bisa menciptakan sesuatu sesuai dengan kapasitas masing-masing.

Berbicara dengan kapasitas, diantara para musisi Kuaetnika bisa jadi akan lahir beberapa genre musik sesuai dengan kapasitasnya masing-masing.  Ada jazz, kontemporer, world music, reagge atau yang lain. Seperti biasa yang dilakukan oleh Kuaetnika, sajian pertunjukan kali ini adalah sebuah konser musik yang mempresentasikan kekuatan elemen (musik) etnik/tradisi dan musik modern. Perkembangan dunia musik merepresentasikan perkembangan peradaban dunia, menjadi simbol generasi dan identitas sebuah jaman. Mengawinkan antara jenis musik barat dengan music etnik adalah terinspirasi agar keduanya bisa menyatu dalam ritme dan harmoni yang bisa menghasilkan sesuatu yang baru.

Kuaetnika yang berdiri di Yogyakarta tahun 1996, sampai sekarang tetap eksis dan mendedikasikan dirinya untuk mengembangkan musik-musik etnik, yang digali dari berbagai budaya Nusantara.  Melalui berbagai terobosan kreatif, Kua Etnika terbukti mampu menjadikan musik etnik kembali muncul ke permukaan, tanpa harus mengidap minder dan rendah diri, ketika bersanding dengan musik kontemporer dunia. Terobosan kreatif yang dimaksud ialah, satu komitmen dan kerja keras untuk menafsir, dan mengolah kembali berbagai musik etnik Nusantara ke dalam bentuknya yang lebih akomodatif terhadap berbagai unsur musik yang datang dari budaya lain yang datang dari berbagai wilayah.




Melalui pengalaman yang sudah diperoleh selama berproses hingga saat ini, kini Kuaetnika akan menggelar karya-karya terbaru meski tanpa Djaduk Ferianto (yang waktu itu baru mengikuti program di USA), adalah merupakan hasil pengolahan dan pengembangan lebihlanjut dari beberapa pengalaman sebelumnya. Karya-karya terbaru ini adalah hasil pencapaian para musisi Kuaetnika yang diharapkan akan menghasilkan nuansa dan karakter musikal yang lebih mendekati esensi dari karya-kaya Kua Etnika.  Sebagai usaha untuk menemukan identitas diri yang lebih setelah selama ini berproses dan mendapatkan ilmu dan pengetahuan dari Djaduk Ferianto. Dan saat ini, bukan tidak mungkin yang diharapkan musik-musik karya musisi-musisi Kua Etnika menjadi produk budaya yang lebih memungkinkan untuk diapresiasi, baik oleh masyarakat Indonesia sendiri, maupun masyarakat dunia lainnya.

Musisi-musisi yang berkarya adalah: Indra Gunawan, Benny Fuad Herawan, Arie Senjayanto, Agus Wahyudi, Sukoco, Silir Pujiwati, Dhanny Eriawan dan Anita Siswanto serta didukung oleh para musisi Kuaetnika lainnya. Dan yang tak kalah menarik untuk menghangatkan pementasan ini adalah adanya komedian muda Alit & Gundi untuk memandu acara sekaligus mengocok perut penonton.


Slide foto-foto selama acara


www.NOMagz.com