Sabtu, 17 Januari 2015

Roundtable Discussion Kekerasan Charlie Hebdo: Antara Kebebasan Pers dan Toleransi Kehidupan Umat Beragama

Roundtable Discussion
Kekerasan Charlie Hebdo: 
Antara Kebebasan Pers 
dan Toleransi Kehidupan Umat Beragama


Waktu :

Kamis, 15 Januari 2015, Pkl. 15.30 – 17.00 WIB
 

Tempat :
Kantor CDCC: Jln. Kemiri No.24, Menteng, Jakarta Pusat

Narasumber:
  • Andreas Harsono, Peneliti Human Rights Watch, turut mendirikan Aliansi Jurnalis Independen dan Institut Studi Arus Informasi.
  • Andar Nubowo, Dosen FISIP UIN Jakarta, Direktur Eksekutif IndoStratregi, alumni École des hautes études en sciences sociales (EHESS), Paris.
Penyelenggara :

Centre for Dialogue and Cooperation among Civilisations (CDCC)
Prof. Dr. M. Din Syamsuddin
Ketua
Alpha Amirrachman, Ph.D.
Direktur Eksekutif




ULASAN :

Abstrak: Serangan berdarah terhadap kantor majalah satir Charlie Hebdo di Paris yang menewaskan 12 jiwa termasuk jurnalis dan polisi, memunculkan beberapa pertanyaan mengenai sejauh mana kebebasan berekspresi memberi ruang pada kritik dan satir ketika bersanding dengan norma sosial-religius komunitas multikultur. Bagaimana menavigasi kebebasan pers dalam kebudayaan majemuk yang mungkin berbeda konteks, Timur dan Barat? 

Sampai sejauh mana dinamika  kehidupan beragama mampu mentolelir kritik dan satir yang ditujukan bukan saja pada dimensi praktik sosial-keagamaan, namun juga pada dimensi keyakinan dan keimanan? Apakah kritik dan satir yang disampaikan melalui prinsip kebebasan berpendapat merupakan alat demokrasi yang efektif bagi pembangunan perdamaian dan peradaban manusia? Atau sebaliknya, merupakan beban demokrasi yang menghambat dialog dan relasi sosial masyarakat multikultur? 

Sampai sejauh manakah satir sebagai salah satu bentuk kritik sosial dapat memasuki ruang psikoreligius kelompok liyan, yang dalam batas tertentu diatur oleh norma kesucian dan kehormatan?  Bagaimana demokrasi mengakomodir otoritas moral agama, hak berpendapat dan kebebasan pers dalam kontestasi antara kehidupan sekular dengan kehidupan umat beragama?



Biodata narasumber:

Andreas Harsono :
Peneliti pada Human Rights Watch sejak 2008. Andreas membantu pembentukan Institut Studi Arus Informasi pada 1995, dan 2003 terlibat dalam pembentukan Yayasan Pantau, sebuah organisasi pelatihan jurnalisme di Jakarta. Sebagai jurnalis yang mendukung kebebasan pers, Andreas juga membantu terbentuknya Aliansi Jurnalis Independen pada 1994 di Jakarta dan South East Asia Press Alliance pada 1998 di Bangkok. Andreas menjadi Nieman Fellow di Harvard Unversity (1999-2000) untuk menempuh pendidikan jurnalistik dan memulai karir sebagai reporter untuk harian “Nation” yang berbasis di Bangkok dan harian “Stars” yang berbasis di Kuala Lumpur. Ia juga menyunting “Pantau”, majalah bulanan mengenai media dan jurnalisme di Jakarta. Andreas menerbitkan beberapa buku di antaranya “Jurnalisme Sastrawi: Antologi Liputan Mendalam dan Memikat” (bersama Budi Setiyono) dan “‘Agama’ Saya adalah Jurnalisme”.

Andar Nubowo:  

Meraih gelar Master di bidang Ilmu Politik dari Ecole des hautes études en sciences sociales (EHESS), Paris, dan sejak 2010, menempuh program PhD di universitas yang sama. Andar pernah menjadi Direktur Program Lembaga Studi Islam dan Politik Yogyakarta (2005-2006); dan Manager Program People Voters Education Network-The Asia Foundation (2004-2006). Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Perancis ini juga menulis, menerjemahkan, menyunting, dan menerbitkan sejumlah tulisan antara lain “Sejarah Al-Qur’an: Menelisik Motif Politik Di Balik Pengumpulan Mushaf Usmani” (2004), “Pendidikan Politik untuk Pemilih Pemula” (2004), “Membangun Gerakan Anti Korupsi dalam Perspektif Pendidikan” (2004), dan “Membaca Alam Membaca Ayat” (2004). Sekarang menjadi Direktur Eksekutif IndoStrategi yang melakukan riset politik dan pembangunan, dan dosen FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
 
Slide foto-foto selama acara

VIDEO ACARA :

https://www.youtube.com/watch?v=k0WImYaX_a4



NOMagz.com

Tidak ada komentar: