Selasa, 22 April 2014

Kunjungan Menteri Iklim dan Lingkungan Norwegia Mrs. Tine Sundtoft

Konferensi Pers kunjungan Menteri Iklim dan Lingkungan Norwegia Mrs. Tine Sundtoft

Kemitraan yang Berkelanjutan antara Republik Indonesia dan Kerajaan Norwegia Melalui REDD+ (Reducing Emission from Deforestation and Forest Degradation)

 

Untuk mengetahui mengenai berita terakhir mengenai kerjasama Indonesia-Norwegia dan berbagai program Badan Pengelola REDD+ yang telah diimplementasikan di Indonesia,  diselenggarakan konferensi pers, yang diadakan pada :
Selasa, 22 April 2014,10.00 – 12.00 WIB, di Ruang Puri Asri 1, Hotel Le Meridien, Jalan Jenderal Sudirman Jakarta.

Narasumber      
  1. Duta Besar Kerajaan Norwegia untuk Republik Indonesia dan Timor Leste, Stig Traavik
  2. Kepala Badan Pengelola REDD+,  Ir. Heru Prasetyo, MBA
  3. Anggota Dewan Kehutanan Nasional, Martua Sirait
  4. Sekretaris Jenderal AMAN Indonesia, Abdon Nababan


Kelestarian hutan Indonesia sangat penting karena hutan yang menutupi hampir setengah dari total wilayah darat negara kita ini adalah sumber kekayaan alam dan penyerap karbon dioksida yang sangat efektif. Indonesia memiliki hutan tropis ketiga terluas di dunia setelah Brazil dan Congo. Sayangnya, deforestasi dan degradasi lahan, serta perubahan tata guna lahan, menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara penghasil emisi terbesar di dunia karena lemahnya daya serap karbon dioksida. Oleh sebab itu, pendekatan pembangunan yang berpihak pada lingkungan tidak dapat ditawar lagi.

SLIDE FOTO-FOTO SELAMA ACARA
Kerajaan Norwegia, dalam kerangka kerja REDD+ memberikan dukungan pada Pemerintah Republik Indonesia sebagai sebuah mekanisme untuk memperlambat perubahan iklim. Mekanisme REDD+  adalah insentif positif bagi negara-negara, termasuk Indonesia, untuk menjaga kelestarian hutannya sebagai paru-paru dunia karena fungsinya sebagai penyimpan karbon yang ditangkap dari udara.
REDD+ juga merupakan sebuah konsensus global, dimana Indonesia berkomitmen untuk turut serta di dalamnya, tidak hanya untuk melestarikan sumberdaya alamnya tetapi juga berpihak pada kepentingan kesehatan lingkungan dunia. Indonesia, melalui REDD+, memiliki komitmen untuk secara sukarela mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 41% pada tahun 2020 dengan bantuan internasional.

VIDEO ACARA:



Meeting BPREDD+ Indonesia berlangsung tanggal 23/4/14 di Hotel Shangrila, Jakarta. 
Para pembicara tersebut adalah Heru Prasetyo (Kepala BPREDD+ Indonesia), Kuntoro Mangkusubroto (Kepala UKP4), dan Tine Sundtoft.



Foto-foto lapangan Mrs.Tine Sundtoft - Menteri Iklim dan Lingkungan Norwegia di Kalteng (24/4/14):

klik gambar untuk memperbesar









----

Tidak ada komentar: